Lihat ke Halaman Asli

Chika Insania

mahasiswa

Kualitas Pendidikan di Indonesia

Diperbarui: 9 Oktober 2023   21:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Chika Insania, Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd.Mahasiswa/Mahasiswi PGSD, Dosen PGSD FIPPUniversitas Negeri Semarang (Dokpri)


Pendidikan merupakan hal terpenting agar setiap negara dapat berkembang dengan cepat. Sebuah negara besar akan menganggap pendidikan sebagai prioritas utama karena melalui pendidikan, kemiskinan masyarakatnya akan terhapuskan dan tergantikan dengan kesejahteraan. Namun dalam proses pengembangan pendidikan di Indonesia, kita masih menghadapi banyak permasalahan di setiap tahapannya. Permasalahan ini hanya dapat diselesaikan dengan partisipasi seluruh pemangku kepentingan. Berpartisipasi dalam sistem pendidikan sebagai orang tua, guru, kepala sekolah, masyarakat tetapi juga dengan siswa itu sendiri. 

Jika kita uraikan permasalahan pendidikan di Indonesia tentu tidak akan ada habisnya, karena sangat sulit  menemukan akar permasalahannya. Proses pendidikan telah dijalankan oleh bangsa Indonesia selama 78 tahun namun belum membawa perubahan yang berarti pada psikologi sumber daya manusia. Faktanya, setiap tahun kualitas pendidikan semakin buruk.

Kita tahu bahwa kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sedang terpuruk, terbukti dari kualitas pendidik, fasilitas pembelajaran, dan peserta didik. Jika dilihat dari kualitas guru, guru yang ada saat ini masih belum kompeten. Karena saat ini ada orang yang menjadi guru karena tidak diterima di jurusan yang diinginkannya, berbeda dengan guru pada zaman dahulu yang sangat ingin menjadi  guru. Saat ini guru juga belum memberikan pengetahuan pendidikan yang memadai kepada siswanya, terbukti dengan banyaknya kasus bullying  di Indonesia.

Fasilitas pembelajaran juga menjadi salah satu faktor penyebab terpuruknya pendidikan di Indonesia, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau tertinggal. Beberapa faktor menghambat siswa di pedesaan untuk belajar secara maksimal karena pengaruh guru dan sekolah.

Terdapat perbedaan yang  besar antara jumlah siswa yang belajar di sekolah di kota dan di daerah terpencil. Kita melihat di media sosial bahwa kondisi sekolah di pedesaan dan terpencil masih jauh dari kata "baik". Misalnya kondisi bangunan yang rapuh dan hampir roboh, serta ketika terjadi bencana hutan, proses belajar mengajar seringkali terganggu. Rusaknya sarana dan prasarana sangat mempengaruhi hasil pendidikan itu sendiri sehingga membuat proses belajar mengajar menjadi  tidak efektif.

Secara umum, rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk rendahnya kualitas guru. Kami telah menyebutkan sebelumnya bahwa guru-guru yang ada saat ini kurang kompeten, sehingga kualitas guru di Indonesia menjadi perhatian. Sangat sedikit guru yang tidak memiliki pengalaman  mengajar atau tidak memiliki kualifikasi profesional yang cukup untuk melaksanakan tugasnya. Sebagai seorang guru harus mampu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi hasil pembelajaran, memberikan nasihat, melatih, melakukan penelitian dan melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan umum. . Walaupun guru bukan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan, namun pengajaran merupakan jantung dari pendidikan sebagai cerminan mutu, tenaga pendidik mempunyai kontribusi yang  besar terhadap mutu pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya.

Kedua, mahalnya biaya pendidikan di Indonesia. Mungkin kita sering mendengar ungkapan ini untuk membenarkan mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk belajar. Artinya masyarakat miskin tidak punya pilihan  selain tidak bersekolah dan memilih bekerja untuk menjaga keuangan keluarganya.

Lantas adakah solusi  untuk mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia? Jelas ada beberapa. Dua solusi yang dapat dipertahankan adalah solusi sistematik dan solusi teknis.

Untuk solusi sistemik, solusi khusus antara lain mengubah sistem sosial yang terkait dengan sistem pendidikan. Sebagaimana kita ketahui, sistem pendidikan sangatlah penting dibandingkan dengan sistem perekonomian saat ini. Sistem pendidikan  Indonesia saat ini diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalis (neoliberalisme), dengan prinsip-prinsip yang mencakup minimalisasi peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pembiayaan pendidikan. Oleh karena itu permasalahannya adalah mencari solusi terhadap permasalahan yang ada saat ini, terutama yang berkaitan dengan pendanaan, seperti buruknya fasilitas, tunjangan guru, dan tingginya biaya pendidikan.

Akan sangat tidak efektif  menerapkan sistem pendidikan Islam dalam suasana sistem ekonomi kapitalis yang kejam. Oleh karena itu, sistem kapitalis kini harus diakhiri dan digantikan dengan sistem ekonomi Islam. menunjukkan bahwa pemerintah akan membiayai seluruh pendanaan publik untuk pendidikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline