[caption caption="FC/kompasiana.com"][/caption]
Rabu, 13 April 2016
Dear Diary,
Kamu setia menampung segala kesahku yang tertahan selama ini. Rasa yang terpendam, kata yang tak terucap kutuang melalui tinta yang sama dan padamu pula.
Kini goresan- goresan itu membuatku tergelak. Diksi liris yang mencitrakan perasaan yang kental. Mulai dari benci, jijik, tak suka, sedih, marah, bahagia, takjub, sampai bingung ada di lembaran- lembaranmu. Air mata, coretan, lukisan, tekanan goresan yang menyobek kertasmu, semua emosiku terluap di sini. Aku berhasil empati pada diriku sendiri! Ini adalah keajaiban. Sungguh menakjubkan :)
Diary,
Aku ingin mengajukan permintaan. Kupastikan tak ‘kan ada penyesalan apapun dari pengajuan ini.
Diary,