Lihat ke Halaman Asli

Chika Agina

Communication Student

Perilaku Kolektif: Studi Kasus pada Antrean Sepatu Compass Grand Indonesia

Diperbarui: 16 Juni 2020   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LATAR BELAKANG

Pada umumnya masyarakat akan berperilaku berpedoman pada aturan norma dan perilaku yang ada dalam lingkungan masyarakat, perilaku sosial merupakan hal terpenting dalam suatu sosialisasi kehidupan, tak sedikitpun seseorang mengelak akan keberadaan perilaku sosial di sekitar kita. Oleh karena itu, kehidupan di masyarakat sangat erat dengan perilaku sosial, baik itu perilaku sosial yang individualis maupun kolektif.

Keberadaan perilaku ini membawa dampak tersendiri bagi dunia sosial yakni penyimpangan dari perilaku sosial tersebut, fenomena “mengikuti trend” adalah salah satunya, seperti tidak akan habis dibahas seiring berkembangnya zaman.

Sebagian masyarakat tidak menyadari mayoritas perilaku masyarakat urban sedang mangalami transisi yang boleh dikatakan cukup baik, yakni mengembangkan produk lokal. Dari gejolak globalisasi di awal tahun 2000an yang berimplikasi pada pertise westernisasi termasuk fashion and fads, dalam beberapa tahun terakhir mulai marak penggunaan hastag #LocalPride atau bangga produk lokal di berbagai platform media sosial ataupun media massa. Selain karena pengaruh trend yang lantas membawa kebanggan tersendiri bagi setiap individu yang mengikutinya, bandwagon ini mudah diterima di berbagai elemen masyarakat karena terjangkau dari segi apapun.

Berangkat dari pengertian The Social Contagion Theory (Teori Penularan Sosial) yang menyatakan bahwa orang akan mudah tertular perilaku orang lain dalam situasi sosial massa, menjadi penjelasan yang sangat komprehensif untuk menganalisis fenomena ini.

PEMBAHASAN

Studi Kasus

Dikutip dari tempo.co: Heboh Sepatu Compass Edisi Vintage Batal Dirilis, Ini Wujudnya

Pengertian Perilaku Kolektif

Perilaku kolektif adalah suatu tindakan yang relatif spontan, tidak terstruktur dan tidak stabil dari sekelompok orang, yang berjuang melawan atau menghilangkan rasa ketidakpuasan dan kecemasan. Sehingga kita dapat membedakan antara perilaku kolektif dengan perilaku lainnya.

  • Horton dan Hunt (1984) berpendapat bahwa perilaku kolektif ialah mobilisasi berlandaskan pandangan yang mendefinisikan kembali tindakan sosial. 
  • Menurut Cohen (1992) berpendapat bahwa perilaku kolektif ditandai ditandai oleh perilaku yang tidak tersusun, spontan, emosional, dan tidak dapat diduga, individu-individu yang terlibat dalam erilaku kolektif tanggap terhadap rangsangan tertentu yang mungkin datang dari orang lain dan bersifat khusus.
  • Sedangkan menurut Milgram dan Touch (1977) berpendapat bahwa perilaku kolektif ialah perilaku yang lahir secara spontan, relatif, tidak terorganisir serta hampir tidak bisa diduga sebelumnya, proses kelanjutannya tidak terencana dan hanya tergantung pada situasi timbal balik yang muncul dikalangan para pelakunya.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline