Lihat ke Halaman Asli

Chika Raka Siwi

UNIVERSITAS UTA'45 JAKARTA

Sekilas tentang SARA yang Menjadi Sumber Perpecahan

Diperbarui: 28 Juli 2022   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

NAMA       : CHIKA RAKA SIWI

NPM          : 2135070021

PRODI       : ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

PROJECT UAS MATA KULIAH INTERCULTURAL COMMUNICATION

SEKILAS TENTANG SARA YANG MENAJADI SUMBER PERPECAHAN


PENDAHULUAN

SARA merupakan salah satu isu global yang marak terjadi dan dialami oleh banyak negara-negara di dunia bahkan di Indonesia. SARA merupakan akronim dari Suku, Agama, Ras antar golongan, dan Adat istiadat. SARA merupakan tindakan yang didasari pemikiran sentimen mengenai identitas diri yang menyangkut keturunan, agama, suku, kebangsaan, atau golongan. 

Bagi banyak orang, SARA merupakan topik yang sensitif untuk disinggung karena dalam tatanan masyarakat pasti terdapat perbedaan baik dari segi suku, adat istiadat, agama, hingga kebangsaan. 

Perbedaan ini sebenarnya merupakan suatu kekayaan yang dimiliki suatu negara. Namun perbedaan ini seringkali memicu tindakan diskriminasi yang dilakukan oleh oknum tertentu hingga munculnya konflik yang berakhir perpecahan.

 SARA menjadi salah satu isu yang sangat mungkin berpotensi untuk memecah belah masyarakat yang bersifat majemuk seperti Indonesia. Salah satu kasus SARA yang pernah terjadi di Indonesia adalah perkelahian antara suku Madura dan suku Dayak di Kalimantan Barat pada 2001 lalu. 

Kasus ini terjadi karena suku Madura dinilai tidak bisa beradaptasi dengan masyarakat suku Dayak yang kemudian timbul diskriminasi antar golongan hingga terjadi konflik yang memakan hingga 500 korban. Contoh kasus lainnya yaitu perkelahian antara suku Makassar dan penduduk asli Timoryang yang berkembang menjadi konflik antar agama katolik dan islam, konflik antar agama di Ambon pada tahun 1999, dan masih banyak lagi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline