Lihat ke Halaman Asli

Chicilia Wahyu

Seorang penulis yang ingin menulis

Mengapa Tidak dengan Gawai?

Diperbarui: 11 Oktober 2020   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siswa dari SMA Pangudi Luhur II Servasius yang memanfaatkan gawai meraka untuk melakukan pembelajaran online jarak jauh.  (dokpri)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pusat Bahasa Edisi Keempat (2008:422), kata gawai berarti 'alat' atau 'perkakas' penunjang pekerjaan. Inilah yang kemudian digunakan menjadi padanan kata berbahasa Inggris, gadget.

Gawai atau gadget adalah piranti canggih yang sudah bukan barang asing lagi di kalangan generasi 4.0. Setiap saat kecanggihannya pun bertambah dan pengguna pun juga selalu mencari dan mencari yang paling canggih.

Gawai harapannya bisa memenuhi harapan mereka agar bisa bekerja cepat, mendapat hiburan dengan mudah dan seabreg tuntutan lainnya yang kadang penggunaanya masih banyak diperdebatkan sisi positif dan negatifnya. Bak pisau bermata dua, gawai bisa baik bagi penggunanya tetapi juga bisa buruk kalau tidak bijak dalam penggunaannya.

Tidak lepas dari hal tersebut dunia pendidikan termasuk pengguna yang paling besar saat ini, apalagi saat pandemic Covid 19. Transformasi dalam pendidikan yang dulunya pembelajaran tatap muka, hari ini dituntut untuk berubah. Apakah siap? (gagap dalam teknologi) Ataukah ada alasan lain? Tidak menampik pendapat juga, tatap muka masih ideal dan mungkin masih banyak yang berharap bahwa situasi ini akan menjadi normal lagi.

Dua puluh tahun yang lalu ketika penulis mengawali bekerja di SMA Pangudi Luhur 2  Servasius masih kurang mengenal gawai tetapi dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini, gawai menjadi piranti pilihan yang menarik. Mengapa?

Karena alat atau perkakas ini mampu mempermudah, memperingan dan juga ringkas. Banyak alternatif cara yang bisa diaplikasikan dari gawai. Literasi menjadi sangat mudah, pengalaman banyak didapatkan seakan komunikasi menjadi tidak berjarak, bahkan penilaian juga menjadi mudah, misalnya dengan Quizizz, Kahoot.

Laporan kepada orang tua siswa pun lebih menjadi mudah, dimana orang tua akan mudah juga dalam memantau perkembangan belajar putra putrinya. Dengan sekali klik, orang tua akan mendapatkan banyak keuntungan. Contoh mengenai kehadiran, nilai hasil belajar bahkan sampai perilaku belajar anak-anaknya pun didapatkan melalui agendasekolah.com.

Kreativitas siswa menjadi terbangun, karena banyak contoh yang bisa mereka dapatkan. Informasi dan konten dengan mudah dicari. Wawasan luas, cara berpikir bebas membuat mereka mudah untuk mencipta. Tugas mudah dikumpulkan dan akses informasi dari guru juga gampang didapatkan.

Apa yang bisa kita bandingkan? Banyak sisi positif atau negatif yang kita dapat. Pilihan pasti sisi positif lebih banyak. Maka tidak perlu ragu lagi kalau gawai menjadi pilihan sebagai alat bantu dalam pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline