Lihat ke Halaman Asli

Chichi Elsa Nurhayati

Mahasiswa/UPI Kampus Daerah Cibiru

Pengembangan Media Game Educative Monopoly Land untuk Mengasah Kemampuan Perkembangan Kognitif dan bahasa

Diperbarui: 24 April 2023   08:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

KOGNITIF

Kemampuan kognitif adalah kemampuan anak untuk berpikir, bernalar, dan memecahkan masalah yang lebih kompleks. Perkembangan kemampuan kognitif anak akan memudahkan mereka untuk menguasai pengetahuan umum yang lebih luas dan memungkinkan mereka untuk menggunakannya secara normal dalam kehidupan sehari-hari. Pada aspek perkembangan kognitif anak  diharapkan mampu memiliki kemampuan untuk berpikir logis, berpikir kritis, memberikan alasan, mampu memecahkan masalah, dan mampu menemukan hubungan sebab akibat dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Namun, perkembangan kognitif setiap anak akan berbeda dikarenakan perbedaan karakteristiknya yaitu kombinasi antara kematangan anak dan lingkungannya yang disebut juga dengan kognisi.

BAHASA 

Perkembangan Bahasa merupakan indikator perkembangan. Perkembangan bahasa adalah suatu   proses perkembangan pada anak yang mencakup aspek reseptif dan ekspresif. Kemampuan untuk memahami apa yang dirasakan dan didengar merupakan aspek reseptif dari Bahasa sedangkan Kemampuan untuk berkomunikasi secara simbolik melalui sarana visual dan pendengaran dikenal sebagai bahasa ekspresif. Perkembangan bahasa anak dipengaruhi oleh lingkungan, bakat bawaan, atau faktor pendukung lainnya, termasuk perkembangan fisik dan intelektualnya. Anak akan dapat mengembangkan keterampilan sosialnya melalui bahasa, sehingga memiliki keterampilan berbahasa yang baik sangatlah penting. Menguasai keterampilan bahasa seseorang adalah langkah pertama menuju kompetensi sosial. Anak mampu mengkomunikasikan pemikirannya kepada orang lain sehingga dapat dipahami dan membentuk hubungan sosial. Oleh karena itu, tidak heran jika bahasa dianggap sebagai ukuran keberhasilan seorang anak.

Saat ini mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kamda Cibiru telah melaksanakan implementasi media stimulasi perkembangan kognitif dan bahasa pada anak. Media tersebut telah diimplementasikan pada siswa kelas 4 SD yang berjumlah 26 orang, serta dilaksanakan pada tanggal 13 April 2023 di SD Negeri Percobaan yang beralamat di Cibiru Wetan, Kec. Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40626. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari tugas perkuliahan yang dilaksanakan secara project Based Learning (PjBL) pada mata kuliah Perkembangan Peserta Didik SD yang diampu oleh ibu Triana Lestari, S.Psi., M.Pd. Metode PJBL ini merupakan metode pembelajaran  berbasis proyek, memanfaatkan proyek dan kegiatan sebagai media. Untuk menghasilkan berbagai hasil belajar, mahasiswa menyelidiki, mengevaluasi, menafsirkan, dan mensintesis informasi. Model pembelajaran ini  berpusat pada mahasiswa untuk melakukan kajian mendalam. Adapun manfaat dari metode ini yaitu, menawarkan kesempatan untuk belajar, membantu menghubungkan dengan kehidupan di luar kampus dan memberikan kesempatan yang luar biasa karena mahasiswa akan berperan menjadi seorang profesional yang mencoba memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Bersama dengan bimbingan dari dosen tersebut, projek ini dilaksanakan oleh empat mahasiswa yaitu atas nama Chichi Elsa Nurhayati, Fatimatul Zahro, Fitria Hardiyanti, Windy Fazri Nurramdhani yang merupakan mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 

Permasalahan yang diamati

Pada saat observasi dilaksanakan, kami menemukan beberapa anak yang tidak mencapai indikator perilaku perkembangan kognitif dan bahasa. Peneliti memiliki 10 indikator aspek yang diamati, dari 10 aspek tersebut dapat menentukan perkembangan kognitif di kelas 4 SD Negeri Percobaan ini terbilang baik atau tidak. Indikator tersebut yaitu sebagai berikut.

  • Pertama, Anak mampu mengubah bentuk 3 dimensi kedalam bentuk 2 dimensi dalam sebuah gambar.

  •  Kedua, Anak mampu berpikir kritis saat menyelesaikan masalah

  • Ketiga, Anak mampu memikirkan  strategi untuk tantangan yang  dihadapi selanjutnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline