Lihat ke Halaman Asli

Cecep Yusuf

Web Developer

Hak Asasi Manusia: Rancu dan Ambigu

Diperbarui: 12 Desember 2022   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap orang memiliki hak asasi manusia yang sah. Ini berarti bahwa hak-hak yang diberikan kepada mereka memungkinkan mereka untuk memastikan bahwa pihak lain orang tidak saling melawan hak-hak mereka. Namun, karena hak asasi manusia sangat ambigu, ini menimbulkan kebingungan tentang bagaimana orang harus menghindari saling melanggar hak asasi manusia dan bagaimana mereka harus membela hak asasi manusia sendiri.

Ketidakpastian ini muncul karena segala sesuatu dalam hak asasi manusia adalah subyektif. Sebagai contoh, jika seseorang menyalakan musik di depan rumah Anda, Anda pasti akan merasa terganggu. Anda kemudian menghubungi pihak berwenang untuk menghentikan musik itu. Namun, dalam kasus ini, secara teknis, pihak yang menyalakan musik tersebut memiliki haknya sendiri untuk bersenang-senang dan tidak melanggar hak asasi manusia siapa pun. Pertanyaannya adalah: Apa batasan dari hak-hak ini?

Hak asasi manusia dapat disebut ambigu karena sebagian besar hak disebabkan oleh budaya setempat, yang berarti bahwa tidak selalu ada definisi yang dapat diikuti oleh semua orang. Jadi, apa yang dianggap sebagai hak bagi satu orang dapat berbeda dengan pendapat orang lain. Oleh karena itu, menyelesaikan konflik yang berhubungan dengan hak asasi manusia dapat menjadi tugas yang berat.

Untuk menyelesaikan masalah ini, ada baiknya masyarakat memiliki pendekatan yang konstruktif dan berperilaku bijaksana. Misalnya, daripada memaksa satu pihak untuk mengalah, pihak yang terlibat harus duduk bersama dan memecahkan masalah dengan cara yang bertanggung jawab. Orang-orang harus menghormati dan menghargai hak orang lain, menghindari menimbulkan konflik, dan menggunakan cara-cara yang damai untuk menyelesaikan masalah. Jika tidak, situasi bisa menjadi kacau balau.

Sebenarnya, situasi di mana hak asasi manusia dikompromikan tidak dapat dihindari, terutama karena semua orang punya haknya. Namun, dengan memahami aspek ambigu hak asasi manusia dan memperlakukan hak asasi manusia dengan bijaksana, konflik yang berhubungan dengan hak asasi manusia dapat dilihat lebih jelas dan lebih mudah diselesaikan. Selama semua pihak yang terlibat memahami dan menghargai hak asasi manusia secara bijaksana, situasi dapat diatasi dengan cukup mudah.

Oleh karena itu, semua orang harus sadar bahwa hak asasi manusia berbeda-beda dan bahwa tidak ada cara yang pasti untuk menghadapi setiap masalah yang berkaitan dengan hak asasi manusia. Tidak ada yang bisa menjamin hasilnya, tetapi ada cara-cara yang dapat diterapkan untuk memastikan bahwa hak asasi manusia dilindungi dan dihormati. Dengan mengembangkan kesadaran dan apresiasi yang baik akan hak asasi manusia, masyarakat dapat berhasil dalam usaha menjaga harkat dan hak asasi manusia mereka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline