Lihat ke Halaman Asli

Chesalestyn

Fac Tantum Incipias, Sponte disertus Eris...

Cerpen Ini, Kisah Nyata Ceritaku

Diperbarui: 13 Januari 2021   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

"Lestyn....... Kau hanya membuang waktu saja, jika hanya bergumam didalam hati. Lontarkan saja sajak-sajak indahmu, toh waktu juga pasti akan mendengar".

Begitulah awal dari lirih si angin melangkah. Tiada bergeming dengan keadaan dan tiada berdusta mengenai perasaan.

------------------

Pagi hari adalah awal aktifitas yang normal di jalankan oleh setiap insan. Aku, bersendawa tanda kelaparan.

Bukankah bersendawa di pagi hari adalah hal yang memalukan ? tentu saja tidak. Itu adalah tanda bahwa kinerja bagian dalam tubuhmu berfungsi.

"Ibu, tetangga yang tempo hari selalu memanggilku anjing, babi. Bukankah itu kata-kata yang tidak bagus ?" ucapku sambil mengunyah kudapan.

Ibu hanya berdiri termenung, akrab dengan sutil yang dipegangnya.

Tak butuh waktu lama untuk mengganti tempat, aku pun sudah kembali ke sekolah.

-------------------

9 tahun mendulang ilmu dasar, akhirnya tibalah masa untuk melangkah ke tingkat sekolah menengah. "Kenapa sepertinya masa SMA di nanti sekali,?" pikirku. Tidak banyak hal yang membuat ku merasa bangga pada waktu itu. 3 tahun itu hanya mengikuti alur saja. Kadang menghasilkan prestasi kadang hanya terdengar sensasi. Teman-temanku pun hanya itu-itu saja. Plot datar saja, tidak ada yang istimewa. Perasaanku waktu itu tidak penuh dengan rasa syukur, hanya pandangan yang mengutuk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline