Sekitar 408 Warga Kecamatan Wedung Kabupaten Demak Mengikuti Pengobatan dan Khitan Gratis LPPM Undip
Sebanyak 408 Warga dusun Gojoyo desa Gojoyo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak ikuti pengobatan dan khitan gratis yang diselenggarakan LPPM Universitas Diponegoro, di dusun Gojoyo, Sabtu (11/6). Sejak pagi sekitar pukul 9 warga antusias ingin mendapatkan kesempatan pertama pengobatan gratis bertempat di SDN 3 Wedung,
pun 8 murid sekolah dasar yang ikut khitanan oleh tim dokter Undip yang dikoordinatori dr Mughni dan Dr dr Winarni.
Kaolan,55 tahun warga RT 01 RW 10 datang ingin mendapatkan pengobatan karena selama ini kedua matanya acapkali merasakan sakit, ihtiar lewat pengobatan ini mendapatkan kesembuhan.Sekitar 30 anggota tim dokter, perawat serta apoteker berada di lokasi pengobatan sejak pagi hingga sore hari." Warga disini kesulitan akses berobat, sehingga kami hadir ke tengah tengah warga.
Apalagi Sebagian warga disini pekan lalu terdampak rob sehingga Sebagian mereka juga mengeluhkan sakit sakit," kata dr Mughni, usai meng khitan Umam, salah satu murid SD Gojoyo.
Dr Adi Nugroho, M.Si selaku anggota tim pengabdian menuturkan, pemilihan tempat di Gojoyo sudah sesuai pertimbangan yang relatif dengan terbatasnya akses transportasi menuju fasilitas Kesehatan terdekat. Semua anggota tim sedikit berjuang untuk sampai ke lokasi pengobatan gratis ini, dengan menyewa perahu warga sekitar 20 menit an menuju lokasi pengobatan.
Dr dr Winarni menuturkan, tim mengalokasikan mengobati 400 warga dan 8 murid yang khitan, salah satunya karena untuk pemeriksaan sebanyak itu membutuhkan waktu hingga sore hari."Apalagi tutur warga disini jika sore rob juga sering kali menggenang," kata dokter Winarni.
Warga sakit yang dating untuk berobat di kesempatan ini sangat beragam keluhannya, tensi tinggi, asam urat, kolesterol, mata, gula darah yang tinggi, persendian, tulang, gatal gatal, keluhan gigi serta sejumlah keluhan rasa sakit lainnya.
Dokter Mughni menambahkan, kegiatan pengobatan gratis bagi warga ini terutama di tujukan pada lokasi yang relatif sulit bagi warga, juga terdampak seperti rob atau bencana. Sebelumnya tim dokter yang dikoordinatorinya mengobati warga Lumajang, yang ketika itu terdampak erupsi Semeru. Ketika itu timnya mengobati sekitar 110 warga kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang.
Warga Gojoyo yang berobat sangat beragam, dari berjalan kaki hingga harus diantar membonceng sepeda motor karena kondisi kesehatannya.
Hambatan yang dialami lebih pada keinginan warga yang berobat untuk diperiksa lebih dahulu. Namun tim dokter cukup selektif, hanya mengecualikan pada kondisi warga yang benar benar harus diprioritaskan.