Lihat ke Halaman Asli

Cheryl Gunawan

ATVI (Akademi Televisi Indonesia)

Mengukir Jejak dalam Tugas

Diperbarui: 18 Juni 2023   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Keriwehan yg ditampilkan manusia - manusia yang ada pada malam itu membuat ku berpikir apa yang akan terjadi dikeesokan hari nya?. Perjalanan yang membuatku terdiam tanpa arah dan memilih untuk memejamkan mata sambil menekukkan bibir yang menandakan kekesalan, namun orang-orang disekitar tidak ada yang menyadari akan hal itu. Setelah kejadian tersebut membuatku menurunkan ekspetasi ku dihari-hari esok nya, tapi apa daya ku perjalanan 4 hari 3 malam ini wajib diikuti guna menjalani tugas UAS. Aku menjalani 4 hari 3 malam dengan perasaan yang berubah - ubah disetiap hari nya.

Perjalanan ini terasa seperti melewati jalanan yang tidak beraspal sepenuh nya, terkadang halus dan lancar terkadang juga banyak bebatuan yang membuat perjalanan kita sedikit terhambat. Entah ini semua sudah dirancang dengan matang - matang atau hanya sekedar nya saja. Perasaanku yang semakin campur aduk membuatku semakin bingung, sebenarnya ini semua siapa yang salah?

Dok. pribadi

Di pagi hari disinari dengan mentari yang menghangatkan tubuh terlihat tatanan bunga yang tersusun indah dan udara nya yang sejuk jauh berbeda dengan udara di Jakarta, lalu saat pertama kali ku menginjakan kaki di kota Salatiga dan berhenti disuatu tempat tatanan bangunan yang ku lihat pertama kali mengingatkan ku pada saat masa kecil. Setelah istirahat untuk mengisi perut, kita melanjutkan perjalan ke "Museum Ambarawa", museum yang identik dengan bangunan - bangunan Belanda dan peninggalan kereta pertama dan tertua di Indonesia. Aku merasa senang karena, aku menjadi salah satu orang yang bisa mengunjungi dan melihat tempat peninggalan secara langsung. Ketika aku berada dikeramaian tersebut akupun melamun dan seolah - olah ragaku terbawa ke masa dimana kereta itu ditemukan.

Saat itu aku juga melihat seorang kakek yang sedang membersihkan halaman sekitar museum tersebut, mungkin memang ia terlihat sudah tua diantara yang lain namun semangat dia untuk membersihkan terlihat kakek itu yang semangat nya paling besar. Padahal seharus nya kakek itu sudah menikmati waktu masa lansia nya tetapi karena semangat nya yang besar buat kita para pemuda juga harus sadar tetap menjaga kebersihan dimanapun kita berada, setidaknya jika kita tidak mau membantu untuk membersihkan nya, kita tidak menambah sampah tersebut. Terkadang kita yang masih muda merasa malu melihat yang sudah berumur semangat nya lebih tinggi dibanding kita yang diusia muda ini masih suka  menyepelekan kebersihan dilingkungan kita dan semangat nya yang kurang atau kurang peka terhadap lingkungan sekitar.

Aku sempat diam sejenak dan menjauh dari keramaian, aku memikirkan untuk perjalanan selanjutnya akan seperti apa dan aktivitas orang - orang seperti apa lagi yang akan ku lihat nanti?. Akhirnya kita melanjutkan perjalanan ke tempat istirahat pagi tadi untuk makan siang sambil menunggu para laki - laki melakukan solat jumat. Disana banyak orang yang masih terlihat senyum gembira karena perjalanan ini, tapi banyak juga diantara mereka yang mulai terlihat suntuk, ngantuk, lelah dan menekukkan wajah nya karena dari perjalanan yang jauh kita langsung melanjutkan potret - potret untuk tugas. Lalu tak lama para lelaki pun balik ke tempat kami menunggu untuk makan siang juga dan setelah itu kita melanjutkan perjalanan ke penginapan untuk menaruh barang bawaan kita dan bersih - bersih sebelum melanjutkan perjalanan selanjutnya.

Dok. pribadi

Setelah membersihkan diri dan istirahat sejenak di penginapan, kita pun lanjut beranjak ke wisata selanjut nya yaitu "Rawa Pening", terkenal dengan banyak nya tumbuhan eceng gondok dengan  pemandangan yang memanjakan mata kita serta udara sejuk yang membuat kita semakin betah berada disitu. Ada beberapa anak kecil yang sedang berbagi cerita dan canda tawa diatas perahu, lalu ada juga para nelayan yang sedang memancing ikan dengan cara yang berbeda tak seperti biasa nya. Melihat para nelayan yang sedang fokus untuk mencari ikan - ikan untuk menafkahi keluarga nya dengan wajah yang tersenyum lebar padahal fisik nya sudah terlihat sangat lelah, membuatku teringat pada ayah ku yang membanting tulang demi menghidupkan keluarga kecil nya. Tak terasa langit pun sudah semakin gelap, akhirnya kita memutuskan untuk kembali ke penginapan untuk beristirahat lagi karena esok hari nya kita beranjak ke kota lain dan kegiatan kita full seharian.

Keesokan hari nya sebelum beranjak ke kota selanjut nya, kita bermain games dulu di lapangan penginapan, terdengar sangat ramai banyak canda dan tawa membuat mengawali hari dengan sangat berwarna dan bahagia. Setelah usai bermain kita prepare barang - barang kita untuk check out dari penginapan. Lalu kita mulai berjalan lagi ke Kota Lama Semarang, tempat pertama yang kita tuju adalah " G.P.I.B IMMANUEL" gereja ini salah satu yang ikonik di Kota Lama Semarang, karena nama dan arsitektur bangunan nya yang unik. Pertama kali nya aku memasuki gereja untuk memotret seisi bangunan nya, entah itu aktivitas orang - orang yang sedang beribadah dan beberapa arsitektur yang cantik dan indah dipandang oleh mata kita. Ketika melihat beberapa orang yang sedang berdoa di dalam gereja tersebut terasa sangat adem sekali melihat nya, mungkin kita memang berbeda tapi ketika kita menjunjung tinggi rasa toleransi akan perbedaan itu pasti akan lebih indah dan damai satu sama lain.

Keliling gereja udah selesai, lalu kita melanjutkan memotret disepanjang jalan kota lama sambil menuju ke "Museum Kota Lama", banyak sekali aktivitas - aktivitas yang ada disepanjang jalan, ada anak kecil yang berlari kesana kemari dan ada juga anak kecil yang berjualan jajanan yang seharus nya seumuran mereka menikmati masa kecil nya dengan bermain bersama teman - teman nya, ada yang sedang liburan bersama keluarga nya, dan ada juga yang sedang fokus mencari nafkah. Di kota lama yang terlihat indah dan klasik ini masih terlihat juga banyak nya kesenjangan sosial. Lagi dan lagi banyak sekali orang - orang yang sudah berumur dan fisik nya yang sudah terlihat tidak segar masih berjuang untuk mencari nafkah, namun semangat nya itu mengalahkan itu semua agar terus bisa hidup tanpa membebani orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline