Kebontunggul, Mojokerto - Pada tanggal 15 Juli 2024, program KKN di Desa Kebontunggul yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya telah berhasil melaksanakan demonstrasi pengolahan daun kelor menjadi nugget sebuah produk inovatif yang diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi dan kesehatan masyarakat setempat. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkenalkan cara-cara kreatif dalam mengolah daun kelor yang melimpah di desa ini menjadi produk yang bernilai tambah tinggi.
Demonstrasi tersebut dihadiri oleh beberapa anggota UMKM lokal yang sangat antusias untuk mempelajari cara membuat nugget, kripik, dan teh daun kelor. Proses pembuatan dimulai dengan pengenalan manfaat daun kelor yang kaya akan nutrisi, seperti protein, vitamin A, B, C, dan E, serta mineral penting seperti kalsium, zat besi, kalium, dan magnesium. Mahasiswa KKN kemudian mempraktikkan langkah-langkah pembuatan nugget, krpik, dan the daun kelor mulai dari pemilihan daun kelor hingga menjadi produk siap jual.
"Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Selama ini, kami hanya menggunakan daun kelor sebagai sayuran biasa. Sekarang kami tahu bahwa daun kelor bisa diolah menjadi produk yang lebih bernilai seperti Nugget, Keripik, dan Teh" kata Ibu Sa'diyah, salah satu peserta pelatihan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk mendorong diversifikasi produk berbasis daun kelor. Diversifikasi produk ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat Desa Kebontunggul. Dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah daun kelor, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan potensi tanaman ini secara maksimal, sehingga meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
Para peserta pelatihan juga mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kualitas produk dan memastikan standar kebersihan dalam proses produksinya. Hal ini penting untuk menjamin bahwa nugget daun kelor yang dihasilkan tidak hanya enak dan bergizi tetapi juga aman untuk dikonsumsi.
"Saya sangat senang bisa belajar banyak hal baru dari kegiatan ini. Dengan membuat produk olahan dari daun kelor, kami bisa menawarkan sesuatu yang berbeda di pasar dan menarik lebih banyak pelanggan," ujar Ibu Diana, seorang anggota UMKM lainnya.
Pelatihan ini juga menekankan pentingnya pengemasan yang menarik untuk meningkatkan daya tarik produk. Dengan kemasan yang kreatif dan menarik, diharapkan produk daun kelor dapat lebih mudah dipasarkan dan menarik minat konsumen. "Ini adalah langkah yang baik untuk meningkatkan perekonomian desa kami. Produk olahan daun kelor tidak hanya sehat tetapi juga memiliki potensi pasar yang besar jika dipromosikan dengan baik," kata Bu Farida, seorang pemilik UMKM di desa tersebut.
Kegiatan ini menunjukkan betapa pentingnya inovasi dalam pengolahan hasil pertanian lokal untuk meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan masyarakat. Dengan dukungan yang terus menerus dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan sektor swasta, diharapkan produk nugget daun kelor dari Desa Kebontunggul dapat dikenal lebih luas dan memiliki pangsa pasar yang signifikan.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN berharap dapat membantu UMKM lokal untuk mengembangkan produk baru yang bernilai tambah tinggi. Produk olahan daun kelor diharapkan dapat menjadi salah satu produk unggulan Desa Kebontunggul, yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat tetapi juga mendukung kesehatan konsumen. Kegiatan ini juga menunjukkan betapa pentingnya kerjasama antara universitas, masyarakat, dan pemerintah dalam mengembangkan potensi lokal. Dengan dukungan yang tepat, produk-produk inovatif seperti nugget, keripik, dan teh daun kelor dapat menjadi motor penggerak perekonomian lokal yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H