Lihat ke Halaman Asli

Review Selasar Sunaryo Art Space

Diperbarui: 8 April 2023   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selasar Sunaryo, dok. pribadi

Halo selamat datang kembali  di blog saya, kali ini saya akan membahas tentang wisatawan di Selasar Sunaryo Art Space. Langsung saja simak beritanya dibawah ini

Bandung tidak sekedar menjadi persinggahan menikmati pemandangan alam. Kota ini juga menyuguhkan berbagai karya seni. Bisa dilihat dari kehadiran galeri-galeri seni di Bandung. Wajar saja karena Bandung memang identik sebagai kota kreatif dan artistik. Sehingga membuat para seniman senang menunjukkan karyanya lewat pameran di sini. 

 

Galeri seni pun kini tidak hanya diminati para pencinta seni. Masyarakat luas mulai ikut meramaikan galeri seni sebagai alternatif wisata. Bahkan beberapa galeri seni juga menyediakan kafe yang nyaman untuk bersantai. Sehingga makin banyak pengunjung ke galeri seni.  Nah disini saya mengangkat tempat selasar sunaryo art space yang berlokasikan di  Jl. Bukit Pakar Timur No.100, Ciburial, Kec. Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40198. Menjadi tempat yang belakangan ini hits dikunjungi anak muda dan berbagai orang dewasa yang menyukai seni.

Selasar Sunaryo, dok. pribadi

Selasar Sunaryo Art Space bisa dikatakan galeri seni paling populer di Bandung. Tempat ini dikunjungi berbagai kalangan. Tidak terbatas pada pencinta seni. Sebab tempatnya luas dan nyaman, dilengkapi juga dengan kafe. Semakin sejuk dengan keberadaan pepohonan di sekelilingnya.

Selasar Sunaryo Art Space ini dibangun pada 1998, selasar sunaryo mempunyai konsep gabungan antara galeri seni dengan kafe, perpustakaan, dan gallery shop. didirikan oleh Sunaryo lahir di Banyumas, 15 Mei 1943. Setelah lulus dari Studio Seni Patung, Departemen Seni Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, ITB, Bandung. 

Selasar Sunaryo Art Space, dok. pribadi

Secara umum, karya-karya Sunaryo mengungkapkan perenungan mendalam tentang hubungan manusia dengan alam. Karya-karyanya yang berangkat dari pengamatan atas fenomena kerusakan lingkungan seringkali mengandung komentar maupun kritik atas ambisi antroposentris sekaligus ketidakberdayaan manusia dalam menghadapi derasnya perubahan-perubahan akibat modernisasi. Sunaryo sangat menghargai kearifan tradisi dan mengambil pelajaran dari sifat-sifat alam, yang seringkali tercermin pada pemilihan maupun penggunaan material-material, terutama, batu, kayu, bambu hingga air, dalam wujud yang beragam.

Selasar Sunaryo, dok. pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline