Lihat ke Halaman Asli

Salsabila AlIsmail

Mahasiswi Semester 2 Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin

Lakukan Pemeriksaan Jentik Berkala: Mahasiswa KKN BBK-4 Kelompok Sambirejo Unair Sukses Capai 100 Rumah di Desa Sambirejo

Diperbarui: 22 Juli 2024   19:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Banyuwangi - BBK (Belajar Bersama Komunitas) 4 Universitas Airlangga sukses melaksanakan salah satu upaya dalam menanggulangi demam berdarah yang semakin meningkat di Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) yang menggandeng Puskesmas Sambirejo. Program ini merupakan salah satu upaya Dinas Kesehatan Banyuwangi dalam menanggulangi merebaknya penyakit demam berdarah. Program Kerja ini dilaksanakan pada Sabtu, 13 Juli 2024 dengan judul “Kolaborasi dengan Puskesmas Sambirejo dalam bentuk Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB)”. Kegiatan PJB yang disukseskan oleh Kelompok BBK 4 Sambirejo dengan melibatkan pemeriksaan intensif di berbagai lokasi yang berpotensi menjadi tempat sarang nyamuk, seperti tempat penampungan air, bak mandi, dan wadah-wadah lain yang memungkinkan terjadinya genangan air.

Permasalahan Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menjadi isu kesehatan yang serius di Indonesia di Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi. Dikutip dari (Radar Banyuwangi, 2024) kasus demam berdarah mencapai 1.243 temuan kasus per periode Januari hingga April 2024. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu jenis penyakit yang disebabkan karena virus dengue dan penyebarannya dibantu oleh vektor perantara yang sering dan banyak terjadi (Suksesi, 2018). Penyakit ini seringkali menyebar dengan cepat, terutama di musim hujan, mengakibatkan banyaknya kasus rawat inap dan bahkan kematian. Dalam upaya menanggulangi penyebaran penyakit ini, kelompok mahasiswa KKN BBK (Belajar Bersama Komunitas) 4 Kelompok Sambirejo Universitas Airlangga melaksanakan program Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) yang bertujuan untuk memeriksa sekaligus memantau adanya jentik-jentik.

Kegiatan PJB ini dilakukan pada dua dusun yang bertempat di Desa sambirejo yakni Dusun Pasembon dan Dusun Kedung Agung dengan target setiap dusun yakni 100 rumah, sehingga diperoleh total data PJB sebanyak 200 rumah. KKN BBK 4 Kelompok Sambirejo Unair  terjun secara langsung untuk memantau jentik-jentik pada dusun yang telah dilakukan tersebut. Setiap rumah diperiksa secara teliti utamanya kamar mandi yang berpotensi menjadi berkembang biaknya nyamuk. Kegiatan ini dilakukan dengan persetujuan pemilik rumah, agar memberikan izin untuk melakukan pengecekan di kamar mandi mereka apakah terdapat jentik-jentik. Jika terindikasi adanya jentik-jentik, KKN BBK 4 Kelompok Sambirejo Unair akan membagikan Abate untuk masyarakat masukkan ke dalam bak mandi, penampungan air, ataupun wadah-wadah lain yang terindikasi adanya jentik-jentik. Abate dibagikan secara gratis dan jika masyarakat Desa Sambirejo membutuhkan Abate kembali maka siapapun bebas meminta kembali ke puskesmas Sambirejo. Kemudian, tim KKN BBK 4 Kelompok Sambirejo Unair  juga memberikan edukasi tentang bagaimana cara menjaga kebersihan kamar mandi,  batas waktu menguras bak mandi, penerapan 3 M yakni Menguras, Menutup, dan Mengubur, serta cara menggunakan Abate yang telah dibagikan. Abate aman digunakan oleh manusia maupun hewan peliharaan, sehingga tidak perlu khawatir ketika dimasukkan ke tempat penampungan air manusia, ikan, dan hewan peliharaan. Selain itu, ketika Abate digunakan setiap harinya maka tidak akan menimbulkan perubahan warna, bau, dan rasa pada air (WHO, 2011).

Dokumentasi Pribadi

 Adapun berikut ini cara dalam penggunaan Abate yang benar :

  1. Pastikan menggunakan Abate asli atau yang diperoleh dari puskesmas setempat dengan ciri-ciri yakni berwarna cokelat muda/keabu-abuan, dan bentuknya halus menyerupai pasir dengan warna merah ditengahnya untuk mempermudah perairan menebus.
  2. Selanjutnya tusuk-tusuk bungkus abate menggunakan jarum atau yang menyerupai secara berulang-ulang agar obat dapat bekerja secara maksimal, setelah bungkus dilubangi secara merata masukkan Abate ke tempat mandi seperti bak mandi, gentong, kolam, dan lain sebagainya. Perlu diketahui bahwasannya dosis penggunaan Abate yakni 10 gram/100 liter air (10 gram untuk 100 liter air).
  3. Ganti Abate setiap 2 - 3 bulan pemakaian dan perlu diingat untuk menguras bak mandi setiap 3 - 5 hari sekali.

Harapannya, dengan dilakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) oleh mahasiswa KKN BBK 4 Kelompok Sambirejo Unair  dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan oentingnya menjaga kebersihan lingkungan terutama bak kamar mandi dan tempat-tempat yang memungkinkan adanya genangan air. Selain itu, diharapkan dengan adanya kolaborasi bersama Puskesmas Sambirejo dapat terus berlanjut untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

DAFTAR PUSTAKA

Radar Banyuwangi,. (2024). Waspada!Inilah sebaran Angka Kasus DBD diKabupaten Banyuwangi Januari-April 2023,. Diakses pada Waspada! Inilah Sebaran Angka Kasus DBD di Kabupaten Banyuwangi Januari-April 2024, Selengkapnya Cek Disini - Radar Banyuwangi (jawapos.com) 30 April 2024.

Sukesi, T. Y., Supriyati, S., & Satoto, T. T. (2018). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengendalian Demam Berdarah Dengue (Literature Review). Jurnal Vektor Penyakit, 12(2), 67-76.

WHO. 2011. Comprehensive guidelines for prevention and control of dengue and dengue haemorrhagic fever. India: WHO

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline