Lihat ke Halaman Asli

Cheni.F

mahasiswa

Pembentukan Posyandu Remaja Asyik (POSRESIK) di Desa Cisaat, Subang

Diperbarui: 22 Juni 2024   20:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa P2MB UPI 2024 membentuk Posyandu Remaja Asyik di Desa Cisaat/dokpri

Pembentukan Posyandu Remaja Asyik di Desa Cisaat

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang sedang melaksanakan Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB ) di Desa Cisaat, Kec. Ciater, Kab. Subang,Prov. Jawa Barat. Pada hari Minggu, 26 Mei 2024 membentuk POSYANDU REMAJA ASYIK (POSRESIK) yang dimana kata "ASYIK" mengandung makna A= Aktif, S= Sehat, Y= Yakin, I= Inspiratif,dan K= Kreatif. Pembentukan ini dihadiri oleh segenap tokoh masyarakat dan remaja Desa Cisaat.

Remaja berada dalam periode transisi dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang signifikan. Dalam fase ini, remaja sering menghadapi berbagai tantangan seperti perubahan hormonal, tekanan sosial, serta pencarian identitas diri. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan mereka, baik dalam jangka pendek maupun jangan panjang. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang sistematis dan terstruktur untuk mendukung kesehatan remaja, salah satunya melalui pembentukan Posyandu Remaja.

Tidak hanya itu, posyandu remaja sebagai langkah awal pencegahan stunting karena remaja merupakan calon pengantin (catin). Berdasarkan kondisi kesehatan remaja, maka dapat mengetahui “ideal” atau “beresikonya” hamil , dan “potensi”atau “tidak berpotensi” lahirnya bayi stunting.

Tujuan dibentuknya POSRESIK yaitu sebagai berikut:

  • Mempermudah remaja untuk mengakses layanan kesehatan yang komprehensif, mencakup pemeriksaan kesehatan rutin, konsultasi, serta pelayanan preventif dan kuratif.
  • Meningkatkan pengetahuan remaja tentang berbagai aspek kesehatan, termasuk kesehatan reproduksi, gizi, kebersihan pribadi, dan bahaya penyalahgunaan napza melalui penyuluhan dan edukasi.
  • Mencegah berbagai penyakit yang rentan menyerang remaja.
  • Mengajarkan dan mengembangkan pola hidup bersih dan sehat kepada remaja.
  • Memberikan dukungan psikososial kepada remaja, termasuk konseling dan layanan kesehatan mental.
  • Mendorong partisipasi aktif remaja dalam kegiatan Posyandu dan meningkatkan kemandirian mereka dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan.

Bentuk kegiatan Posyandu Remaja diantaranya sosialisasi, pelatihan, serta pengecekan mengenai kesehatan remaja. Terdapat 5 kader atau 5 meja yang memiliki tugas atau perannya sendiri saat pengecekan kesehatan diantarannya:

  • Pendaftaran/ registrasi
  • Pengukuran antropometri dan tanda vital (tinggi badan, berat badan, lingkar lengan, lingkar kepala,cek suhu tubuh, cek denyut nadi, dll)
  • Pencatatan buku panduan (hasil)
  • Penyuluhan gizi dan kesehatan (Sosialisasi tentang pentingnya makanan seimbang dan bergizi dalam menjaga kesehatan tubuh, dapur sehat, penyuluhan mengenai pentingnya aktivitas fisik dalam menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyakit, dll)
  • Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) (brosur, leaflet, atau pun materi tentang kesehatan)

Untuk sosialisasi dan pelatihan dilaksanaan 1-2 kali dalam seminggu. Sedangkan pengecekan kesehatan remaja dilaksanakan selama satu bulan sekali sama dengan posyandu balita. Kegiatan ini sangat bermanfaat karena untuk menciptakan generasi remaja yang unggul dan berkualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline