Lihat ke Halaman Asli

Aku dan Dia

Diperbarui: 29 Agustus 2022   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

                       Aku dan Dia

       Hai, namaku Kei. Pada saat aku kelas 5 Sekolah Dasar, aku menyukai seseorang yang bernama Fumiko.

       Aku mulai berpikir, "Apakah aku sungguh-sungguh menyukainya?", pikiran itu terus-menerus ada hingga aku menginjak kelas 6.

       Di suatu hari, aku bertemu dengan Fumiko. Aku mulai bilang ke diri sendiri "Iya, aku menyukainya." Sekian lama berlalu, aku ternyata baru sadar bahwa pikiran itu sudah ada di selama 2 tahun terakhir. Aku pun mencoba mendekatkan diri kepada Fumiko saat pertengahan kelas 6. Akhirnya kami menjadi teman baik, tetapi aku tidak hanya mau hanya sekadar menjadi teman.

       Setiap kali aku melihat dia dengan orang lain, aku hanya bisa iri dengan orang orang itu. Aku pun mencoba lagi untuk mendekati dia, dan lagi-lagi aku selalu berharap dia menyukaiku juga.

       Saat kami mulai lulus Sekolah Dasar, aku sudah terpikirkan untuk menyatakan perasaanku kepadanya. Tetapi, aku tidak melakukannya karena aku masih takut dan ragu.

       Saat aku mendaftar Sekolah Menengah Pertama, aku mendaftar SMP yang berbeda dengan dia.
Tetapi aku tidak diterima di SMP tersebut dan akhirnya aku masuk ke SMP yang sama dengan dia.

       Saat libur panjang, aku sering sekali memikirkan dia. Sering memikirkan "Bagaimana jika dia ternyata menyukaiku juga?". Pikiran itu berlangsung selama libur panjang.

       Setelah libur panjang, aku bertemu dengan Fumiko lagi. Aku sudah tahu kalau sebentar lagi adalah ulang tahunnya dan aku sudah menyiapkan kado sejak 29 Juni.

       Aku mempunyai ide untuk menaruh surat pernyataan di dalam kado Fumiko. Selama 2 minggu, aku memikirkan bagaimana cara untuk mengungkapkan perasaanku kepadanya dan apa yang harus aku tulis dalam surat itu.

       Saat aku telah selesai menulis surat itu, aku pun mulai meragukan tentang apa yang akan aku lakukan. Tetapi aku meyakinkan diriku sendiri "Daripada aku diamkan, tidak akan hilang-hilang rasanya", kataku dalam hati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline