Lihat ke Halaman Asli

Chelsea Christmas

Pelajar SMAK 5 PENABUR Jakarta

Keunikan dari Kerajaan Maritim (Kesultanan Demak)

Diperbarui: 9 September 2022   19:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keunikan dari Kerajaan Maritim

Kesultanan Demak

Pada akhir abad ke-15, Raden Patah mendirikan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Dikenal dengan nama Kesultanan Demak, kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Majapahit. 

Sejak pendiriannya oleh Raden Patah, Kerajaan Demak mengalami pergantian kepemimpinan sebanyak tiga kali. Secara politik, Kerajaan Demak adalah salah satu kerajaan terbesar di Jawa. Demak berhasil mengakhiri dominasi Majapahit dan eksistensi penguasa Sunda sejak abad ke-6 Masehi. 

Di bawah kepemimpinan Sultan Trenggana, Kerajaan Demak mencapai puncak kejayaannya. Sekitar tahun 1521 hingga 1546, Demak berhasil memperluas wilayah kekuasaannya ke Jawa bagian timur dan barat. Dengan demikian, Kerajaan Demak pun menjadi pusat penyebaran agama Islam di Jawa.

Jin Bun (Raden Patah), sebagai salah satu ulama di Demak, mengumpulkan pengikut-pengikut agama Islam. Pengikutnya dikumpulkan baik dari masyarakat Tionghoa maupun dari masyarakat Jawa. 

Dalam waktu tiga tahun saja, ia berhasil memperoleh pengikut sebanyak 1.000 orang. Lalu pada tahun 1477, Jin Bun menyerbu kota Semarang. Ia tidak bersikap kejam terhadap orang-orang Tionghoa di Semarang yang murtad dan non-Islam. 

Hal ini dikarenakan oleh rencananya untuk memperbesar perkapalan di kota Semarang. Orang-orang Tionghoa di Semarang sangat mahir dalam bidang pembuatan kapal dan kepandaian mereka sangat diperlukan Jin Bun. Didukung pula dengan letaknya yang dekat dengan jalur pelayaran, Jin Bun pun menguasai lalu lintas kapal di lautan Jawa.

Kerajaan Demak meninggalkan berbagai warisan yang masih bertahan sampai hari ini. Contohnya, Masjid Agung Demak yang dibangun pada masa kepemimpinan Raden Patah. Bangunan ini dipenuhi kaligrafi yang berukir. Pilar yang terdiri dari sepotong kayu yang telah disatukan merupakan keunikan lain yang dimiliki peninggalan ini. 

Di samping itu, Museum Masjid Agung Demak yang menyimpan berbagai barang peninggalan benda bersejarah juga terletak di sekitar masjid ini. Tempat ini mempunyai peranan penting dalam penyebaran agama Islam oleh Walisongo.

Selain memiliki kehidupan sosial budaya yang harmonis, kondisi perekonomian Kerajaan ini juga stabil. Sebagai salah satu pelabuhan utama dalam Nusantara, Demak memainkan peran penting dalam perdagangan antar pulau di Indonesia pada masa itu. Berkat letaknya yang strategis, Kerajaan Demak dapat mengembangkan potensi kemaritimannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline