Lihat ke Halaman Asli

Esai tentang Islam dan Nasionalis

Diperbarui: 26 Oktober 2023   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

                                                                                        ISLAM DAN NASIONALISME

   Sebelum kita mendalami materi tentang islam dan nasionalisme kalian tau ga apa itu islam ataupun nasionalisme jadi Islam adalah agama monotheistik yang didirikan oleh Nabi Muhammad pada abad ke-7 Masehi di wilayah Arab. Keyakinan utama dalam Islam adalah bahwa hanya ada satu Allah (Allah adalah kata Arab untuk Tuhan) dan bahwa Muhammad adalah nabi terakhir yang diutus oleh Allah untuk membimbing umat manusia.

Islam mengajarkan beberapa prinsip dasar, termasuk lima rukun Islam yang harus dijalani oleh setiap Muslim:

1. Syahadat (Shahada) Bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
2. Shalat (Salat) Melaksanakan lima kali shalat sehari-hari sebagai tindakan ibadah kepada Allah.
3. Zakat Memberikan sumbangan kepada yang membutuhkan, biasanya dalam bentuk sumbangan wajib yang sejumlah tertentu dari harta yang dimiliki.
4. Puasa (Sawm) Berpuasa selama bulan Ramadan, menahan diri dari makan, minum, dan perilaku buruk dari fajar hingga matahari terbenam.
5. Haji (Hajj) Melakukan perjalanan ke kota suci Mekah setidaknya sekali seumur hidup, jika mampu.

Islam juga mengandung ajaran moral dan etika yang mencakup banyak aspek kehidupan sehari-hari, seperti perlakuan terhadap orang lain, keadilan, dan cara hidup yang benar. Kitab suci Islam adalah Al-Quran, yang diyakini sebagai wahyu Allah kepada Nabi Muhammad. Selain itu, hadis (catatan tentang perkataan dan tindakan Nabi Muhammad) juga digunakan sebagai sumber ajaran dan panduan dalam Islam.

Terdapat berbagai cabang dalam Islam, yang utama adalah Sunni dan Syiah, dengan perbedaan dalam pemahaman sejarah dan pemimpin komunitas Muslim setelah kematian Nabi Muhammad. Meskipun ada perbedaan dalam praktik dan interpretasi antara cabang-cabang ini, kedua kelompok ini berbagi keyakinan dasar dalam Islam.

Islam adalah salah satu agama terbesar di dunia, dan para pengikutnya disebut Muslim. Agama ini memiliki pengaruh besar dalam budaya, sejarah, dan kehidupan masyarakat di banyak negara di seluruh dunia.

   Sedangkan Nasionalisme adalah sebuah ideologi atau pandangan dunia yang menekankan pentingnya identitas nasional, kesetiaan kepada negara, dan kebanggaan terhadap kelompok etnis atau budaya tertentu. Ini sering mengakui negara sebagai entitas politik utama yang memiliki kedaulatan, dan menganggap kepentingan negara sebagai yang terpenting.

Nasionalisme bisa mencakup berbagai elemen, seperti:

1. Identitas Nasional Nasionalisme sering kali melibatkan identifikasi yang kuat dengan budaya, bahasa, sejarah, dan tradisi nasional tertentu. Orang yang mempraktikkan nasionalisme sering merasa bahwa mereka adalah bagian dari kelompok nasional tertentu dan memegahkan identitas itu.
2. Kesetiaan kepada Negara Nasionalisme menggarisbawahi kesetiaan dan komitmen kepada negara. Ini bisa mencakup dukungan terhadap pemerintah dan institusi nasional, serta kewajiban terhadap hukum dan aturan negara.
3. Kebanggaan Nasional Nasionalisme sering menciptakan rasa kebanggaan terhadap prestasi dan warisan negara. Orang yang mempraktikkan nasionalisme mungkin merasa bangga dengan budaya, sejarah, pencapaian, dan kontribusi nasional mereka.

Nasionalisme dapat memiliki dampak yang kompleks dalam politik dan hubungan internasional. Sementara nasionalisme dapat mempersatukan orang dalam mendukung tujuan bersama dan mempromosikan identitas budaya, ia juga dapat menghasilkan konflik dan ketegangan jika bertentangan dengan nasionalisme kelompok lain atau jika diarahkan pada ekstremisme dan intoleransi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline