Lihat ke Halaman Asli

Rumah Tua

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi ini,

Tak ku lihat lagi cahaya mentari menembus jendela rumah

Cahaya yang biasa membangunkanku ketika fajar tiba

Kini yang ada hanya bangunan baru disamping rumah

Dindingnya membentengi silau cahaya mentari

Begitu dekat, begitu rapat

Hingga aku sadar,

Mentari slalu bersinar

Membangunkan jiwa yang terlelap

Membakar semangat, yang terlena dalam pangkuan gelap

Namun tak demikian dengan rumah ini

Rumah yang dingin dengan segala gelapnya

Rumah tanpa cahaya mentari dipagi ini

Rumah yang dapat melelapkanmu dalam gelapnya

Hingga tak sadar, hari telah terang

Untuk lanjutkan perjuangan hari ini

Maka, akan ku putuskan

Terang dan gelap tak akan membuatku terlena

Tak akan meredam semangatku

Tak hentikan langkahku

Untuk keluar

Menyambut pagi dengan kilau cahaya keemasan sang mentari

Tinggalkan dingin dan gelap, melangkah pasti

Ayo bangkit dan bergerak, kawan

Karna ku tau, bukan hanya aku yang tinggal di rumah ini

Maka bergeraklah bersama

Seirama dalam satu nada

PEMBEBASAN...

Keep Fight for FREEDOM

Bogor, 5 Januari 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline