Lihat ke Halaman Asli

Che Ghele

Opini, Sastra, Budaya

Fenomena "Copy-Paste" yang Mengasyikan

Diperbarui: 11 Agustus 2024   11:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi salin-tempel (Sumber: Getty Images/iStockphoto via KOMPAS.com)

"Bingung bikin caption Facebook bagus? Gampang tinggal copy-paste...."

"Copy dulu baru paste"

Mari kita cari tahu dulu apa itu copy dan paste itu sendiri. Copy-paste berasal dari bahasa Inggris dari kata copy (artinya salin) dan paste (artinya tempel). 

Copy-paste merupakan sebuah tindakan menyalin suatu data dan kemudian menempel (meletakannya) di suatu tempat yang diinginkan.

Istilah copy-paste yang biasanya disingkat "copas" inilah biasanya sering di pakai untuk menyalin teks atau dalam hal compare file tertentu.

Maraknya budaya Copy-paste bisa dilihat dari praktik para remaja di status-status media sosial. Postingan-postingan ini biasanya bukan berasal dari diri mereka, namun lebih ke budaya "copy-paste" dari yang satu ke yang lainnya. 

Sehingga tulisan-tulisan mereka pada dasarnya nyaris sama dan melulu itu-itu saja. Biasanya mereka juga mengambil quotes-quotes modern dari penulis-penulis ternama seperti Fiersa Besari atau Tere Liye. 

Makin bagus caption-nya biasanya akan lebih banyak like dan comment-nya

Budaya menulis cenderung menurun dan lebih marak budaya copy-paste, dimana remaja dimanjakan dengan segala sesuatu yang instan dan serba modern. 

Remaja mulai ikut-mengikut dan kejar-mengejar caption agar tidak ketinggalan zaman. Status-status yang posting biasanya bernada guyon atau sarkas ke teman-nya yang lain sehingga kolom-kolom viral biasanya dijadikan halaman untuk sekedar eksis atau numpang tenar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline