Lihat ke Halaman Asli

Chayra Endlessa

Mahasiswa Biologi

"Gunting" DNA untuk Melawan Kanker

Diperbarui: 22 Mei 2023   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Sistem CRISPR-Cas9 (Redman dkk., 2016).

Sudah bukan fakta baru bagi semua orang bahwa kanker telah menjadi momok yang menakutkan di dunia medis. Meskipun sudah terdapat berbagai jenis terapi yang tersedia, tantangan dalam mengatasi kanker tetaplah besar. Status quo tersebut pun berlaku untuk salah satu jenis kanker yang paling umum ditemukan di masyarakat, yaitu kanker payudara. 

Maka, saat mendengar kata kanker sendiri, dua hal yang pasti muncul di kepala adalah kematian dan kemoterapi. Kemoterapi, yang dikenal sebagai pengobatan andalan untuk kanker, ternyata tidak selalu menjamin keberhasilan karena tubuh pasien dapat memunculkan penolakan terhadap obat yang diberikan. Jika begitu, apakah kanker payudara tidak dapat disembuhkan?

Para saintis di bidang Biologi Molekuler tidak bisa menerima pertanyaan itu. Apakah Anda sudah mengetahui kabar menarik bahwa mereka sedang mengembangkan harapan baru untuk mengobati kanker? Dengan menggunakan “gunting” yang dapat memotong DNA, materi genetik yang dimiliki setiap makhluk hidup, sel kanker di dalam tubuh dapat dimusnahkan dan bahkan tingkat kelangsungan hidup para pengidap kanker dapat ditingkatkan. 

Anda sekarang mungkin berpikir, “Loh, apa hubungannya kanker, DNA, dan gunting; bagaimana bisa?” Ternyata, seseorang bisa mengidap kanker saat mengalami perubahan pada DNA-nya, yaitu pada daerah DNA (gen) penyebab kanker. Lalu, DNA yang salah tersebut dapat digunting sehingga pasien menjadi sehat kembali. Anda diharap untuk tidak salah memahami karena gunting di sini bukanlah sembarang gunting kertas ataupun dapur, melainkan gunting molekuler canggih yang sering disebut CRISPR-Cas9 (Gambar 1). Terdengar keren, bukan?

CRISPR-Cas9 atau clustered regularly interspaced short palindromic repeats-associated protein-9 adalah bagian dari sistem kekebalan bakteri yang melindunginya dari serangan virus. Benar, bukan hanya manusia saja yang dapat sakit karena virus tetapi bakteri juga! 

Saat virus menyerang, bakteri akan memotong DNA virus dan menggabungkannya dengan DNA mereka sendiri pada daerah yang disebut CRISPR. Maka, saat virus yang sama kembali menginfeksi, bakteri akan mengingat virus tersebut dan menghasilkan RNA (teman dekat DNA) dari daerah CRISPR. 

RNA ini akan menempel dengan DNA virus dan suatu protein enzim bernama Cas9 akan menggunting DNA virus sehingga virus tidak dapat menginfeksi bakteri tersebut. Namun, bagaimana CRISPR-Cas9 ini dapat mengobati kanker payudara?

Gambar 2. Cara kerja CRISPR-Cas9 dalam menggunting DNA penyebab kanker (Tamam, 2018).

Setelah pengguntingan gen tumor terjadi, secara alami, sel-sel tubuh akan memperbaiki daerah DNA yang rusak. Proses inilah yang dapat dimodifikasi untuk menghilangkan fungsi dari gen kanker sehingga pertumbuhan tumor dapat dihentikan. Caranya adalah dengan memasukan gen yang benar ke dalam sel supaya dalam proses perbaikan DNA, gen yang benar dapat masuk ke daerah DNA yang terpotong sehingga bentuk DNA utuh kembali (Gambar 2).

Kanker payudara terjadi akibat berbagai kerusakan pada beberapa jenis gen. Maka, CRISPR-Cas9 dapat dimanfaatkan saintis untuk menargetkan dan mengubah fungsi gen tersebut. Sebagai contoh, gen pembentuk tumor dapat dipotong sehingga fungsinya hilang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline