Lihat ke Halaman Asli

Chaulah Lutfiyana

Mahasiswi Universitas Negeri Surabaya

Malingering

Diperbarui: 6 April 2023   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berbeda dengan gangguan factitious, penderita gangguan Malingering ini secara sengaja memanipulasi kondisi kesehatannya untuk menghindari tugas ataupun tanggung jawabnya. Contohnya adalah anak SD yang lupa tidak mengerjakan PR matematikanya, lalu ia dengan secara sengaja mencari alternatif lain yaitu dengan membuat dirinya sakit, sehingga ia tidak perlu masuk sekolah dan mengumpulkan tugas matematikanya, dengan kata lain, ia menggunakan sakit sebagai instrumen untuk melarikan diri dari tugasnya. 

Malingering merupakan aksi pura-pura sakit ketika individu sebenarnya sehat-sehat saja, atau bertindak seolah penyakitnya lebih parah dari yang sesungguhnya, dengan tujuan untuk mendapat keuntungan pribadi. Pelaku malingering bahkan bisa saja sengaja menaikkan suhu termometer dengan mendekatkannya ke lampu, atau menukar sampel urin guna mengecoh petugas medis. 

  1. Malingering merupakan gangguan mental

Malingering ini tidak dapat dikategorikan sebagai gangguan mental, namun dalam buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition (DSM-V), malingering ini mendapatkan kode V, yang mana artinya kondisi ini perlu mendapat perhatian, dikarenakan perilaku ini dapat merugikan tenaga medis lewat penyalahgunaan fasilitas, pelaksanaan yang tidak perlu, dan penipuan terhadap pihak lain.

  1. Gejala-Gejala Malingering

  • Pura-pura sakit dengan memanipulasi keadaan 

  • Memiliki perilaku anti sosial

  • Dapat menimbulkan gangguan disosiatif

  • Berpura-pura sakit agar terbebas dari jeratan hukum.

Perbedaan Factitious dan Malingering 

Factitious : 

  • Memanipulasi kondisi kesehatan tidak untuk mendapatkan simpati atau sekurang-kurangnya tidak tampak
  • Didorong oleh ketidaksadaran individu guna berperan sebagai penderita sakit. Misalnya minum obat secara berlebihan sehingga ia memerlukan perawatan di rumah sakit
  • Pasien mau bekerjasama untuk menjalani pemeriksaan medis
  • Dapat berperan sebagai pasien yang baik maupun yang buruk, akan tetapi biasanya mereka mengajukan keluhan sebagai alat untuk memperoleh perhatian ekstra. Hal ini ada kalanya melelahkan para staf rumah sakit
  • Kecenderungan menjalani perawatan kesehatan terutama di rumah sakit secara terus-menerus
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline