Warna merupakan sebuah komponen dasar dalam kehidupan yang dapat ditangkap oleh mata sebagai salah satu panca indra manusia, begitupun dengan bentuk yang dapat di identifikasi oleh kulit, lalu rasa yang bisa dikecap dan dirasakan .
Beberapa diantara kita pasti pernah mendengar istilah Synaesthesia yang erat kaitannya dengan 'bisa lihat warna suara', wahhh, kedengarannya hebat banget ya, seperti keistimewaan yang dimiliki oleh super hero.
Lalu, apa sebenarnya Synaesthesia itu dan bagaimana tanggapan para ahli terhadap peristiwa ini? Apakah ini sebuah anugerah ataukah sebuah hal yang perlu di obati?
Yuk, kita simak ulasannya!
Ada baiknya kita mengawali ulasan ini dengan memahami terlebih dahulu ya mengenai pengertian Synaesthesia, lalu bagaimana ilmu pengetahuan menanggapi hal ini.
Check it out!
Apa itu Synaesthesia?
Synaesthesia psikologi merupakan suatu fenomena dimana otak menimbulkan beberapa persepsi berupa penglihatan, suara, ataupun rasa dari suatu respon indra dan merupakan suatu kejadian neurologist langka yang terjadi pada 1 dari 2000 penduduk di seluruh dunia atau setara dengan 2-4% jumlah populasi dunia.
Synaesthesia berasal dari bahasa Yunani yaitu "synth" yang berarti bersama dan "ethesia" yang berarti persepsi. Di dalam bahasa Indonesia sendiri disebut dengan "Sinestesia".
Penderita Sinestesia memiliki hubungan keterikatan antar bagian otak yang lebih kuat dibandingkan orang pada umumnya, yaitu, pada bagian pengatur warna dan bahasa.
Sinestesia menggabungkan objek seperti huruf, bentuk , angka ataupun nama orang dengan persepsi sensorik seperti bau, warna, maupun rasa, dengan kata lain Sinestesia merupakan suatu kejadian dimana seseorang dapat melihat dan membayangkan secara nyata warna,perasaan tertentu maupun bau dari hal-hal yang dijumpainya.
Pengalaman persepsi dimana rangsangan yang disajikan melalui satu modalitas akan secara spontan membangkitkan sensasi dalam modalitas yang terkait. Kondisi ini terjadi akibat peningkatan komunikasi antar daerah sensorik dan tidak disengaja, otomatis, stabil dari waktu ke waktu.