Lihat ke Halaman Asli

Aulia

Pendamping Belajar

Inikah Dampak Kekerasan pada Anak?

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Would you like to do me a favor?"

Sebuah sms mampir ke layar hp saya. Oh ternyata dari Ms. Sanly, teman majikan perempuan saya. Setelah saya kirim balasan "sure" Ms. Sanly langsung menelpon saya.

"Can you help me take care of Kelly after school please? Rossa's got to take Henry to have eyes checked."

Rossa adalah asisten Ms. Sanly yang mengasuh Kelly (5 tahun) dan adiknya, Henry (4 tahun).

Dengan senang hati saya menyanggupi permintaan Ms. Sanly. Kelly gadis blondie bermata belok nan menggemaskan itu selalu menarik perhatian saya. Menarik untuk diperhatikan karena ada "sesuatu" yang aneh sekaligus menyedihkan ada pada diri Kelly.

Di depan pintu gerbang Kelly yang sedianya telah diberitahu oleh gurunya kalau saya yang akan menjemputnya hari ini terlihat sangat riang. Dari kejauhan Kelly dan Curtis tampak bergandengan tangan berlari menghamburkan diri ke pelukan saya. Keduanya pun langsung saya ajak pulang. Sepanjang perjalanan di dalam minibus ocehan dan celotehan seru terdengar dari bibir kecil mereka. Obrolan ini terus berlangsung sampai kami turun dari minibus.

"Curtis, let's run!" Kelly mencoba menarik tangan Curtis. Keduanya mulai berlari liar di gang sempit yang aman dari lalu lalang kendaraan dan pejalan kaki. Saya membiarkan keduanya "mendapatkan kebahagiaan". Dan terlebih utama untuk Kelly. Saya tahu persis bagaimana Ibunya. Bila dia tahu tak mungkin Kelly dibiarkannya berlari. Takut jatuh, terluka dan sebagainya.

Selesai mengerjakan PR keduanya saya izinkan bermain. Kelly dan Curtis lahir di bulan, tahun dan yang sama. Hanya tempat yang membedakan. Curtis lahir di Hong Kong, sementara Kelly lahir di Birmingham UK. Majikan perempuan saya dan Ibunda Kelly memang teman karib sedari kecil. Jadi wajar saja kalau mereka selalu kompak. Ketika majikan perempuan saya yang warga negara Inggris itu menikah dengan pria Hong Kong dan akhirnya hijrah ke Hong Kong, Ms. Sanly juga tidak mau ketinggalan. Dia bersama suaminya (keduanya warga negara Inggris) juga langsung "menyusul" majikan perempuan saya. Mencari kerja serta membuat program "hamil" secara bersamaan. Duhh ampe segitunya Bu.. :D

Udah ahk ngegosipin Ibu-ibunya. Kembali ke topik krucil-krucil yang lagi main aja ya. Lagian I'm not keen on gossiping. Saya lebih tertarik untuk membahas dunia anak. I'm really passionate about it.

Mengamati gerak-gerik mereka berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan dan teman-teman sebayanya sampai bagaimana mereka bisa menemukan problem solving untuk permasalahan-permasalahan kecil yang mereka hadapi.

Misalnya, saat mereka mengerjakan PR. Saat mereka berjibaku dengan tugas-tugas sekolah seperti book report dan newspaper report di mana mereka harus memberikan komentar dari sebuah buku dan artikel koran. Mengingat usia mereka yang baru 5 tahun tentu saja memahami serta menarik kesimpulan dari sebuah tulisan bukanlah hal yang mudah. Sesulit mengurai benang kusut. Tapi kadang di sinilah keajaiban terjadi. Saat saya sendiri tak yakin dengan kemampuan intelektual mereka akan berfungsi secara benar, ternyata apa yang mereka tunjukkan sungguh diluar dugaan. Benang kusut masai itu bisa terurai. Seperti ketika mereka saya bacakan satu artikel tentang "waste food" yang menurut saya cukup berat untuk usia mereka. Dan naifnya saya langsung men-jugde kalau nih krucil-krucil nggak bakalan paham isi artikelnya. Tanpa dinyana lah kok mereka bisa menyimpulkan intisari tulisannya. Itsn't amazing?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline