Ketika manusia menyadari bahwa bumi ini memiliki kekayaan alam yang melimpah, manusia berusaha memanfaatkannya semaksimal mungkin untuk memmenuhi kebutuhan hidup mereka. Berbagai alat penunjang kebutuhan diciptakan, dari yang manual hingga teeknologi canggih. Seiring berkjalannya waktu, sifat dasar manusia yang tidak pernah merasa puas mendorong mereka untuk berpikir lebih keras lagi bagaimana caranya mendapatkan kekakayaan alam yang melimpah hingga secara tidak sadar mereka telah bertindak “serakah”. Kegiatan eksploitasi yang merusak lingkungan kini banyak terjadi. Artikel ini dibuat dengan tujuan menjadi panduan untuk membantu pembuaan iklan layanan masyarakat (ILM) ramah lingkungan yang efektif. Pembuat iklan layanan masyakat aan diajak membuat sampel iklan dan mengujikannya untuk melihat respon target dengan seksama.
Dibuatnya iklan layanan masyarakat (ILM) ini adalah untuk menginformasukan perilaku tertentu pada target agar mereka mengikutinya namun tidak mengambil keuntungan didalamnya dengan menggunakan pendekatan media massa yang memiliki kemampuan secara efisisen dan berulang kali menembus target jumlah populasi yang besar (Bator & Cialdini, 2000 : 527).
Atkin & Freimuth (1989) (dalam Bator & Cialdini, 2000 : 528) membuat panduan langkah – langkah untuk mendukung evaluasi penelitian dalam rancangan kampanye. Isi dalam evaluasi tersebut harus menjawab pertanyaan mengenai perilaku dan kebiasaan audiens terlebih dahulu, setelah itu mengealuasi ke efektifitasan dan pelaksanaan rancangan – rancangan selama kampanye sedang berlangsung maupun sesudah kampanye berlangsung ( Flay & Best; 1982; Flay & Cook, 1989) (dalam Bator & Cialdini 2000 : 528)
Menurut Mendelsohn (1973) (dalam Bator & Cialdini, 2000 : 528) kampanye informasi publik memiliki probabilitas yang relatif tinggo akan sukses jika :
1.Pengembang kampanye memiliki keyakinan bahwa sebagian besar penonton cenderung hanya sedikit pada pesan yang disampaikan. Maka, dalam menyampaikan pesan, sebaiknya diselipkan hal – hal yang mudah di ingat seperti animasi – animasi ataupun musik.
2.Pengembang pesan harus memiliki keyakinan kuat bahwa paparan pesan sederhana akan menyebabkan informasi yang diinginkan dapat membujuk dan bahkan mengubah perilaku audiens.
3.Pengembang pesan memperhatikan berbagai fajtor dari target audiens seperti, gaya hdup, nilai – nilai, dan kebiasaan media massa. Mendelsohn meyakinkan bahwa kampanye informasi yang sangat sukses dapat di raih dengan keyakinan masing – masing pengembang kampanye yang mencerminkan kerja sama yang erat antara para ilmuwan sosial dan spresialis komunikasi.
Iklan Layanan Masyarakat sebagai media penyampaian pesan, memiliki beberapa faktor yang dapat mendukung terpersuasinya target komunikator. Beberapa aspek penting yang harus dipertimbangkan oleh pengembang pesan seperti usia gender status sosial – ekonomi, etnism kredibilitas, daya tarik . Faktor saluran seperti telvisi, radio, koran atau majalah. Target perilaku sebagai faktor tujuan dalam perubahan jangka panjang, mencoba untuk mendorong perilaku baru atau menghentikan perilaku yang sekarang (Bator & Cialdini, 2000 : 529).
Ketika pesan berbentik sederhana dan praktis, audiens dapat dengan mudah memahami pesan. Pesan yang efektif dapat mendorong audiens sadar terhadap masalah lingkungan yang sedang “digalakkan”. Sehingga dapat dikatakan bahwa teori persuasif yang diterapkan dalam iklan layanan masyarajat dapat merubah pandangan dan cara berperilaku masyarakat terhadap alam. Dengan menggunakan iklan, audiens yang malas membaca buku dapat tertarik melihat iklan dengan berbagai macam design yang ditawarkan.
Sumber :
Bator, R. J. and R. B. Cialdini. (2000). "The application of persuasion theory to the development of effective proenvironmental public service announcements." Journal of Social Issues 56(3): 527-541.