Mereka berjanji tidak akan saling menyakiti dan mengkianati,
dan bersumpah akan menjadi pasangan abadi
Dari merekalah aku belajar tentang kesetiaan.
Angin malam berhembus dengan lembut dan sejuk
Menghampiri dan menyapa dengan ramah pada siapa saja yang dijumpainya
Dengan tulus dan iklas membagikan kesejukan pada siapa saja.
Dari dia aku belajar tentang keiklasan dan berbagi.
Kudengar nyanyian sekawanan katak yang merdu,
tapi kenapa liriknya begitu pilu?
Ternyata mereka tidak sedang berpesta , mereka sedang berduka,
duka bukan karena kehilangan saudaranya.
Tapi karena melihat , saudara petani tidak bisa menanam padi,
sampai kehabisan persedian makanan dan
penduduk sekitar tidak bisa memenuhi kebutuhan air.
Hutan tidak mampu lagi menyimpan air hujan, karena hutan telah gundul.
Sumur - sumurpun tidak lagi bisa membagikan air.
Kemarau panjanglah yang menjadi biang keladi.
Semua tidak peduli pada mereka,
hanya sekawanan kataklah yang peduli.
Dengan kerendahan hati, sekawanan katak berdoa dengan lagu yang menyayat hati,
memohon pada Tuhan agar Tuhan berkenan menurunkan hujan,
untuk mengakhiri penderitaan mereka.
Dari kataklah aku belajar rasa empati pada sesama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H