Lihat ke Halaman Asli

Tiga Mahasiswa Universitas Brawijaya Membuat Obat Osteoarthritis dari Biji Buah Siwalan

Diperbarui: 4 Juli 2018   13:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Keanekaragaman hayati yang ada diindonesia memiliki bergam manfaat. Hal tersebut juga di sadari oleh tiga mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya yang mengembangan potensi hayati dibidang medis. Perkembangan medis dan obat yang berasal dari hayati semakin banyak di incar dan dicari oleh banyak kalangan baik obat penyakit ringan hingga penyakit yang cukup berat. Salah satu penyakit yang dapat menyerang masyarakat khususnya pada rentang usia diatas 65 tahun dan orang-orang yang beban berat pada penggunaan tumpuan sendi yakni Osteoartheritis.

Osteoartritis adalah salah satu penyakit peradangan sendi dimana terjadi penipisan jaringan kartilago yang mengakibatkan nyeri dan sakit pada persendian. Hal ini menimbulkan keterbatasan gerak sendi serta terjadinya peradangan jaringan tulang rawan di dalam persendian. Apabila tidak segera ditangani dapat menimbulkan penyakit lanjutan yang serius. Penyakit ini diketahui dapat menyerang siapapun tanpa mengenal umur terlebih pada lansia. Prevalensi osteoarthritis di Indonesia mencapai angka cukup tinggi yakni  30% pada usia 40 -- 60 tahun dan 65% pada usia >60 tahun. Dampak dari penyakit osteoartheritis sendiri diantanya yakni tidak dapat berjalan, terjadinya perubahan bentuk pada tulang, cacat permanen pada tulang, dan tulang mengalami bengkok kedalam ataupun keluar.

Melihat dampak yang ditimbulkan dari penyakit osteoartheritis, ketiga mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian UB yang terdiri Sisca Ikke Wulandari (TIP 2015), Chastita Hikmatun Nisa' (TIP 2016), dan Dimas Rosi Syaiful Rohman (TIP 2016) dibawah bimbingan ibu Nur Lailatul Rahmah, S.Si, M.Si melakukan penelitian mengenai pengobatan untuk mengatasi osteoartheritis. Dan berdasarkan hasil studi pustaka yang dilakukan diketahui bahwasannya salah satu pengobatan untuk osteoartheritis adalah konsumsi glukosamin.

img-20180530-134759-min-5b3c6c97caf7db5f8851b232.jpg

Glukosamin telah lama diketahui dapat menjadi obat karena dapat membangun kembali jaringan kartilago dan mengurangi risiko osteoarthritis. Akan tetapi, glukosamin ini banyak diproduksi dari bahan-bahan hewani sebagaimana yang banyak diketahui bila sebagian orang intolerant terhadap bahan tersebut. Dari hal tersebut Sisca dkk mencari bahan nabati yang mengandung glukosamin, dan melalui penelitiannya menemukan bila gluksamin juga terdapat pada biji buah siwalan.

"Dalam biji buah siwalan ini memiliki kadar glukosamin yang cukup tinggi sehingga harapannya mampu menjadi alternatif dalam menyembuhkan osteoartritis dan solusi bagi orang yang intolerant terhadap glukosamin komersial. " pungkas Sisca sebagai ketua tim.

Harapan ketiganya dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternativ lain untuk pengobatan osteoartheritis ini. Selain itu, harapan dari sisca dkk dapat membantu menurunkun angka prevelensi penderita osteoartheritis dan dapat mengembangkannya ke arah komersil agar hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline