Lihat ke Halaman Asli

Sirilus

pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Kenapa Istri Bisa, Hai Suami?

Diperbarui: 18 Desember 2020   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.kuliahbahasainggris.com/25-quotes-kata-mutiara-tentang-pekerjaan-dalam-bahasa-inggris-paling-fenomenal/

            Suami itu pencari nafkah utama dalam kekuarga. Suami sebagai kepala keluarga yang tugas utamanya memenuhi kebutuhan keluarga. Sebagai kepala keluarga dia harus berusaha untuk mencari uang. Bapak.. bangun udah pagi, suara lembut sang istri biasanya di pagi hari menunjukkan bahwa sebagai suami dia harus bergegas bangun mempersiapkan diri untuk bekerja. Istri sudah menyiapkan sarapan pagi, air hangat dan pokoknya yang menjadi sarapan atau kebiasaan yang di konsumsi suami di pagi hari. Suami pun dimanjakan oleh istri di pagi hehhehehe..bangun semuanya sudah disiapkan oleh istri. Suami seperti anak kecil deh pokoknya di rumah. Suami punn akan bergegas pergi meninggalkan rumah mencari nafkah.

            Tak jarang juga suami ada yang tidak menunjukkan diri sebagai suami yang menjalankan tugas pokok untuk mencari nafkah. Atau bisa juga ada suami yang mencari nafkah tapi uangnya di foya-foyakan untuk kesenangan pribadinya. Kesenangan pribadi seperti mabuk-mabukan, selingkuh, dan sebagainya. Sejenak dia lupa akan istri dan anak-anak di rumah. Lupa akan tugas pokok.

            Situasi ini membuat keluarga berantakan, perkelahian antara suami dan istri. Mana ada istri yang tidak ribut melihat suaminya lebih utamakan kesenangan pribadi dibandingkan keluarga. Atau para istri senang melihat suaminya seperti itu. Hebat suamiku mabuk-mabukkan dan sebagainya. Adakah istri yang begitu? Tidak saya rasa. Istri pasti mengharapkan agar suami menunjukkan sikap dan teladan yang baik.

            Ada juga suami yang malas bekerja, hidupnya loyo atau tidak bersemangat. Mana ada istri yang suka dengan suami yang seperti ini. Pernah dengar cerita suami yang pergi hari berangkat dengan tujuan kerja, eeee...malahan tidak sampai ke tempat kerja dan singgah di rumah teman untuk judi dan mabu. Walah....anaknya seperti apa jadinya. Atau cerita yang istri membawa periuk kosong ke tempat suami yang sedang berjudi. Kalau aku jadi suami yan seperti itu aku malu deh..namun suami yang seperti ini tak jarang tidak jera. Malahan mengulang lagi hal yang sama. Eeee suami ini mentalnya apa sih.

            Saya di rumah selalu di nasihati oleh bapak, nanti kalau mau hidup berkeluarga harus benar-benar merasa diri sudah mampu mencari uang. Bisa mencuci pakaian sendiri dan sudah merasa diri bertanggunjawab. Begitu nasihat bapak kepadaku. Bapak tidak mau membuat anak perempuan orang menderita. Nanti dianggap kamu tidak pernah dinasihati olehku. Bapak jadi malu kalau kamu demikian anakku, seru bapak. Benar juga sih. Mana bapak ada yang mau anaknya berperilaku buruk

            Akan tetapi para bapak sadar bahwa perilaku buruk kalian menjadi teladan buruk juga untuk anak-anak kalian. Kalau anak berjudi, rokok, mabuk-mabukan, kalian refleksi apakah karena saya? Saya mabuk tidak. Jangan menghakimi anak secara sepihak. Gen anakkan dari mu pak. Pernah dengar anak yang putus sekolah, hidupnya mabuk-mabukan lantas bapaknya menyiksa anak ini. apa yang dilakukan oleh anak ini. dia mengambil cermin dan meletakkan di depan mereka berdua. Anaknya bilang, bapak kita mirip, saya anak bapak, apa yang saya lakukan karena bapak juga melakukannya.

            Melihat situasi ini perlu ada perubahan dalam diri suami agar semangat dalam bekerja. agar memahami tugas utamanya sebagai kepala keluarga dan orang penting dalam keluarga kecilnya. Menurut saya agar suami berpenghasilan tinggi harus memperhatikan hal-hal dibawah ini, diantaranya:

  • Revolusi Mental

Para suami harus melakukan revolusi mental. Mental judi, mabukkan dan egois harus diubah. Budaya buruk seperti ini harus ditingalkan. Kemampuan untuk meninggalkan kebiasaan pribadi dan menyadari tugas pokok sebagai suami membuat dia mampu untuk bertanggung jawab. Revolusi mental ini mulai dari diri sendiri. Bukan dari orang lain. Mental buruk harus ditinggalkan. Kebiasaan masa muda yang buruk di tingalkan. Dan hidup berkeluarga bukan lagi kamu masih seperti masih muda.

Revolusi mental ini untuk berpikir bahwa gimana tujuan saya menikah dan pekerjaan apa yang cocok dan menghasilkan uang yang bisa menghidupi keluarga. Kemampuan suami untuk bepikir bijak seperti ini akan berpengaruh pada keluarga. Cobalah mencari kepala keluarga di sekitar yang hidupnya baik, semangat mencari uang dan jadikan dia sebagai teladan.

  • Refleksi

Refleksi untuk menemukan alasan kamu untuk menikah. Menikah bukan hanya alasan untuk memuaskan nafsu seks saja. Akan tetapi lebih dari itu, yaitu untuk mampu menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Kalau menikah hanya untuk melampiaskan nafsu seks, anda tidak akan mampu bersikap selayaknya suami yang baik dan bijaksana.

  • Peluang

Sebagai suami yang bertanggung jawab akan tugas pokoknya, dia akan pandai melihat situasi sekitar, apa yang menjadi peluang usaha di daerahnya. Atau pekerjaan apa yang cocok dengannya. Kepandaian menganalisis situasi daerah sekitarnya membuat dia mampu berpikir dan mengambil keputusan untuk mencari uang melalui jalan yang mana. Apakah dengan usaha warung, bisnis pakaian, atau lain sebagainya.

  • Berani
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline