Lihat ke Halaman Asli

Sirilus

pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

6 Penyebab Utama Cerai

Diperbarui: 5 September 2020   02:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: iStockphoto

Di zaman sekarang kasus perceraian sering terjadi. Apalagi di masa krisis di tengah pandemi ini. Orang dengan mudah aja kawin- cerai, seolah itu menjadi hal biasa ketika masa pacaran putus-nyambung. Apakah mereka yang kawin-cerai itu tidak beban dengan selesai nikah dan cerai? 

Dalam pandangan saya secara pribadi, saya merasa beban sekali kalau seandainya sudah menikah secara resmi dan setelah itu cerai. Gimana dengan nasib dari anak-anak. 

Kawin cerai sebenarnya bukan berkaitan dengan tren, tetangga sebelah udah cerai, kok kita belum. Bukan. Kalau demikian, tidak usah nikah secara resmi. Kasihan keluarga, anak-anak dan diri mereka sendiri. Berikut ini saya ingin memaparkan penyebab-penyebab cerai dan solusi menurut saya:

Penyebab-penyebab Cerai

Orang Ketiga (selingkuh)

Orang ketiga dari kedua pasangan menjadi penyebab utama dari terjadinya kasus perceraian. Kedatangan orang ketiga ini menggangu keharmonisan keluarga yang telah di bangun. 

Kapan salah satu dari pasangan ini mengenal orang yang ketiga. Kemungkinan karena teman kantor, teman kerja dan sebagainya. Orang ketiga hadir sebagai pribadi yang mengadu domba. 

Dengan kata-kata manis penuh aroma mawar orang ketiga merayu salah satu pasangan ini. Orang ketiga ini sebagai teman selingkuh dari salah satu pasangan ini. Yang menjadi persoalannya adalah apabila orang ketiga ini juga orang yang udah menikah dan memiliki pasangan.

Disini menurut saya kebodohan dari dia (perempuan) misalnya yang berselingkuh dengan laki-laki yang sudah menikah. Begitu pun sebaliknya. Apa yang kamu cari dari dia. 

Yakinkah dapat menemukan kebahagiaan dengan orang ketiga ini. Ini yang menjadi permenungan bagi mereka yang suka cerai karena kehadiran dari orang ketiga.

Media Sosial

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline