Lihat ke Halaman Asli

Sirilus

pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Suara Perempuan

Diperbarui: 8 Juni 2020   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kami hidup di bawa penindasan dari lelaki 

Martabat kami begitu rendah di mata laki-laki 

Dipukul, dicaci maki itu makanan yang selalu diterima 

Kami seperti bukan manusia 

Kami seperti pohon yang mesti mengikuti arah angin 

Hati kami terluka, sakit penuh tangisan 

Kami ingin berteriak keras, namun siapa yang mau mendengarkan kami

Suara kami hanyalah seperti speaker yang rusak 

Yang tidak dibutuhkan, tidak menarik 

Kami ingin pergi beranjak dari sini

Kami ingin merasakan kebahagiaan 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline