Lihat ke Halaman Asli

Sirilus

pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Refleksi Kenaikan Yesus Kristus bagi Umat Katolik di Tengah Pandemi Virus Corona

Diperbarui: 22 Mei 2020   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pengantar

Yesus adalah sang juru selamat dalam Gereja. Dia menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan mempererat relasi antara Allah dengan manusia.

Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, manusia hidup dalam penderitaan, Allah meninggalkan manusia sehingga relasi Alla dan manusia menjadi transenden (jauh). Dengan relasi yang jauh, manusia merindukan kehadiran sosok penyelamat. Dan Yesus adalah sosok penyelamat itu yang berinkarnasi menjadi manusia.

Begitu banyak mukzisat yang dilakukan Yesus selama menjadi manusia begitupun ajaran-ajaran yang disampaikannya. Yesus menjadi manusia sekaligus tetap menjadi Allah. Selamnjutnya Yesus di tangkap dan disalibkan dan akhirnya wafat di kayu salib. Dia wafat untuk menebus dosa-dosa manusia.

Dan hari ini kita memperingati hari kenaikan Yesus Kristus ke Surga. Dia pergi menuju Allah Bapa. (Yohanes 16:28;17:4-5). Dia pergi tidak berarti meninggalkan manusia, Dia tetap selalu ada bersama manusia. Dalam kisah para rasul 1:1-2 diterangkan mengenai Yesus yang terangkat ke Surga.

Apa makna kenaikan Yesus ke Surga? kenaikan Yesus ke Surga menjadi titik membawa manusia ke dalam pertobatan yang menjadi bukti bahwa Yesus adalah Raja bagi dunia. Kenaikan Yesus ke surga telah dibuktikan dalam Alkitab Perjanjian Lama (Daniel 7:13-14) dan teks-teks lain dalam Alkitab Perjanjian Lama lainnya.

Refleksi Kenaikan Yesus Di Tengah Pandemik Korona

Kenaikan Yesus ke Surga menunjukkan bahwa Dia pergi ke Bapa ingin menunjukkan kepada Allah Bapa bahwa tugasNya telah selesai. Dan meskipun demikian Yesus tetap sebagai Raja dan memerintah sebagai layaknya Raja. Dia tetap mengasihi kita da nada untuk kehidupan kita.

Di tengah pandemik korona ini seperti biasa umat katolik tidak bisa merayakan Ekaristi secara langsung di Gereja, tidak dapat menerima komuni suci, Tubuh dan Darah Kristus. Umat Katolik hanya merayakan Ekaristi melalui media seperti youtobe, facebook, dan media-media lainnya. 

Kerinduan untuk menerima komuni suci mengema dalam diri tentunya. Keinginan untuk merayakan Ekaristi bersama-sama dengan saudara-saudara seiman lainnya tentu ada. dimana saling menyapa, dan berbagi cerita setelah Ekaristi.

Perayaan Ekaristi Kenaikan Yesus ke Surga menuju Bapa hari ini pasti akan menjadi doa bagi umat Katolik untuk berdoa agar bumi segera sembuh dari wabah virus korona. Sehingga dapat menjalankan aktivitas seperti biasa. Juga menjadi doa agar Yesus mendengarkan keluh kesah kita dalam penderitaan ini. Agar Yesus hadir juga menjadi penghibur di tengah banyaknya tetesan air mata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline