Kurang lebih sebulan yang lalu telah terjadi tragedi ledakan Bom di beberapa Gereja di Surabaya.
Pada hari kamis tanggal 21 kemaren di adakan serangkian acara dalam memperingati 40 hari pasca ledakan bom.
Ada pun acaranya meliputi Misa, Refkeksi, hingga Kenduri.
Dalam Misa kali ini dapat di katakan spesial karena langsung di pimpin oleh Monsinyur Vincentius Sutikno Wisaksono.
Menurut Vencentius perasaan saya sangat sedih sampai sekarang.
Para korban sudah mempersembahkan nyawanya sebagai martir untuk menyelamatkan banyak orang ujarnya.
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan seperti yang sudah di lakukan para korban.
Khusus untuk keluarga korban masih merasakan kesedihan setelah di tinggal oleh orang yang mereka cintai.
Setelah Misa acara di lanjutkan dengan Refleksi dan Kenduri yang di laksanakan di halaman Gereja.
Nampak hadir dalam acara tersebut antara Konjen Amerika, Australia, Kapolrestabes, Tokoh Agama, Gusdurian, hingga beberapa elemen masyarakat.
Dalam sambutannya Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan kita harus menolak paham radikalisme.