Lihat ke Halaman Asli

Nasib Puspo Agro yang Merana dan Berubah Fungsi

Diperbarui: 30 Mei 2018   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa kios/lapak yang tutup di Puspo Argo, dokpri

Awal terbentuknya Puspo Agro bertujuan untuk dapat membantu para petani agar tidak kesulitan dalam memasarkan hasilnya, untuk itu lah Pemprov Jatim  membangun Puspo Agro di Sidoarjo.

Puspo Agro, dokpri

Ada pun pusat perdagangan Agro di persiapkan untuk di kembangkan di lahan seluas 50 Hektar. Selain itu di proyeksikan juga sebagai pusat perdagangan aneka komoditas agro terbesar dan terlengkap di Indonesia.

Ada beberapa hal terbentuknya dan di bangunnya Puspo Agro di antaranya:

Melimpahnya produksi pangan dan hortikultura Jatim, masih terbatasnya akses dan kurangnya pasar yang representatif untuk memasarkan hasil panen para petani di Jatim.

Di samping itu belum tersedianya tempat atau pasar khusus untuk memasarkan produk pangan dalam skala besar.

Membantu meningkatkan penjualan hasil dari para petani baik skala regional, nasional sampai internasional.

Tapi pada kenyataan semenjak Puspo Agro berdiri hingga sekarang dapat di katakan jumlah pengunjung tidak terlalu banyak. Sepinya pengujung Puspo Agro bisa jadi posisinya agak jauh sehingga para pengunjung enggan berkunjung.

Lapak/kios yang tutup di Puspo Agro, dokpri

Saya beberapa kali mengujungi Puspo Agro dari siang hingga malam tetep aja sepi pengunjung bahkan ada beberapa pedagang yang sudah menutup kiosnya. Sangat disayangkan megaproyek yang menghabiskan dana sekitar 500 Miliar ternyata tidak sesuai yang di harapkan.

Sebenarnya dengan adanya Puspo Agro bukan hanya para petani yang di untungkan tapi juga pengunjung karena kita tidak di pusingkan untuk mencari kebutuhan pangan khususnya.

Tapi di balik sepinya Puspo Agro ternyata menyimpan persoalan terutama penghuni rusun. Terbukti ketika saya menghadiri acara reses dari salah satu anggota dewan dari Komisi A DPRD Jatim Dr. Benny,  kebetulan acaranya di adakan Balai Desa Jemundo Sidoarjo.

Reses Dr.Benny Komisi A DPRD Jatim, dokpri

Pada saat warga di beri kesempatan untuk menyampaikan keluh kesahnya salah satunya menyampaikan keberadaan para Imigran sangat mengganggu.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline