"Comeback" itu nyata. Demikian dibuktikan Indonesia saat menghadapi Thailand di laga pemungkas penyisihan Grup C Kejuaraan Bulutangkis Beregu Campuran Asia atau Badminton Asia Mixed Team Championship (BAMTC) 2023.
Duel memperebutkan status juara grup di Dubai Exhibition Centre, Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (16/2/2023) petang WIB adalah awal dari ujian sesungguhnya bagi kedua tim usai melewati tiga laga pertama dengan begitu mudah.
Baik Indonesia maupun Thailand mencatatkan kemenangan dengan "skor Afrika" saat menghadapi Bahrain, Syria, dan Lebanon. Tiga pertandingan pertama tak ubahnya pemanasan bagi dua wakil Asia Tenggara dan pembelajaran bagi ketiga negara Timur Tengah itu.
Tak heran, di laga terakhir fase grup, kedua negara itu tampil dengan amunisi terbaik. Indonesia tak mau ambil risiko melakukan rotasi. Formasi utama berkekuatan Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra), Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda putri), dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (ganda campuran).
Lawan yang dihadapi berturut-turut, Sitthikom Thammasin, Busanan Ongbamrungphan, Pharahyu Kaosamaang/Worrapol Thongsa-Nga, Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard, dan Pakkapon Teeraratsakul/Phataimas Muenwong.
Ternyata, langkah skuad Merah-Putih tidaklah mulus. Awal yang dingin setelah Ginting dan Jorji menelan pil pahit.
Ginting tampil jauh dari memuaskan. Pemain ranking tiga BWF itu tidak mampu mengeluarkan permainan terbaik di hadapan lawannya berperingkat 33 BWF yang belum pernah menang dalam empat pertemuan sebelumnya.
Gim pertama, pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu bahkan tidak sanggup meraih 10 poin. Situasi serupa terjadi di set kedua. Kondisi ini sungguh dimanfaatkan Thammasin untuk terus meninjak pedal gas hingga meraih kemenangan straight set 21-9 dan 21-12 dalam waktu 41 menit.
Usai laga, kepada tim PBSI, Ginting mengaku sedih lantaran gagal menyumbang poin.