Kabar gembira bagi badminton Indonesia, khususnya tunggal putri. Untuk pertama kali, bila aral tak melintang, sektor ini mengirim wakil ke BWF World Tour Finals.
Momen menggembirakan yang terjadi setelah menanti 13 tahun lamanya. Sejak pertama kali digelar, semula bernama BWF Super Series Finals sebelum berganti nama seperti saat ini mulai edisi 2018, hanya sektor ini yang konsisten menjadi penonton.
Semenjak dimulai pada 2008 di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia dengan edisi pertama direncanakan berlangsung setahun sebelumnya namun terkendala pendanaan, publik Indonesia hanya bisa berharap penantian panjang itu berakhir.
Tiap menjelang penutup tahun, saat sektor-sektor lain terlibat persaingan ketat dan wakil-wakilnya mengaduk-aduk emosi penggemar dari turnamen ke turnamen, sektor ini hanya bisa diwakili oleh pertanyaan klasik yang mungkin cenderung apatis. Sampai kapan masa absen tunggal putri di panggung pamungkas itu?
Ternyata, tahun 2022 menjadi tahun pemenuhan harapan itu. Gregoria Mariska Tunjung sukses "pecah telur" menjadi wakil tunggal putri pertama Indonesia yang bakal berlaga di turnamen pamungkas kalender World Tour yang mempertemukan delapan wakil terbaik di setiap sektor.
Jorji akan menemani Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ganda putra), serta Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari (ganda campuran).
Memang untuk saat ini kelolosan Jorji belum dikonfirmasi resmi oleh Badminton World Federation (BWF). Pengumuman dari induk badminton dunia itu baru akan terjadi pekan depan untuk memastikan 40 pemain atau wakil di lima nomor.
Namun, hitung-hitungan matematis Jorji sudah berhak mengambil tempat yang ditinggalkan Pusarla Venkata Sindhu.
Jorji memenangi persaingan dengan Nozomi Okuhara dari Jepang. Syarat lolos keduanya sama. Tembus semifinal, salah satunya tersingkir di perempat final, atau memenangi pertandingan semifinal.