Pekan ini akan menjadi pekan bersejarah bagi Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Pasangan ganda putra Indonesia ini akan merasakan manisnya menempati peringkat tiga BWF.
Keduanya berada tepat di belakang Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dari Jepang.
Seperti kita tahu, The Minions adalah senior hampir dalam segala hal yang dalam lebih dari empat tahun "menenggelamkan" Fajar/Rian. Fajar/Rian seperti terkungkung di balik prestasi dan nama besar The Minions.
Namun kini, nasib keduanya justru berubah. The Minions meniti musim yang sulit sejak awal tahun yang membuat mereka harus kehilangan takhta ganda putra.
Menembus "top 3" adalah ranking tertinggi sejak Fajar/Rian berpasangan pada Agustus 2014. Tidak hanya itu. Keduanya pun lolos ke BWF World Tour Finals 2022, turnamen penutup dalam kalender BWF World Tour yang akan digelar di Guangzhou, China, 14-18 Desember 2022 di urutan tertatas.
Dengan satu turnamen tersisa di Australia Open, keduanya sudah mengumpulkan 91,870 poin. Angka itu jauh meninggalkan saingan terdekat yakni The Daddies (Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan) dengan 69.300. Bukti jelas sepak terjang mereka belakangan ini.
Menariknya, dalam delapan tahun terakhir Fajar/Rian berjuang bersama semenjak menjejaki level senior. Rian adalah partner pertama kala Fajar menjadi pemain magang di Pelatnas PBSI. Rian pun tentu demikian, setelah sebelumnya sempat bermain bersama Clinton Hendrik saat mulai meniti karier di level junior di klub Jaya Raya Jakarta.
Bagi sebagian orang, pencapaian Fajar/Rian ini dianggap biasa. Adalah bagian dari perjalanan normal setiap atlet atau pasangan yang selalu bergerak menuju puncak. Apalagi keduanya belum sampai di titik tertinggi.
Sekalipun hanya melompat tiga tingkat dari posisi keenam pekan lalu, tetaplah sebuah pencapaian tersendiri. Sesuatu yang tidak lumrah bagi karier setiap pemain profesional yang diraih Fajar/Rian dengan melewati serangkaian drama, bahkan tragedi.