Sejak Sabtu (1/10/2022) malam WIB, tepat setelah pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya, kabar duka itu mulai berhembus.
Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, tempat derbi Jawa Timur digelar dalam lanjutan Liga 1 2022/2023 kemudian berkembang luas. Seiring tragedi yang memakan ratusan korban jiwa itu menuai simpati dunia. Bbc.com (2/10/2022) menyebutnya sebagai salah satu bencana (di) stadion terburuk di dunia.
Hampir pasti, beritanya ikut mengisi pemberitaan media di mana-mana dan menjadi buah bibir yang luas di jagad maya.
Petaka di pekan ke-11 kompetisi kasta pertama di negeri ini membuat wajah sepak bola Indonesia tercoreng, seperti diakui Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Lebih dari itu, dunia sepak bola pun hanyut dalam kesedihan. Tidak hanya kerusakan materi yang disesalkan, tetapi lebih dari itu hilangnya nyawa manusia.
Tidak peduli berapa banyak yang harus "dikorbankan", ketika ada nyawa manusia yang melayang, pertandingan itu serentak meninggalkan sesal dan kutukan.
Bila sampai ratusan manusia jadi korban, kata dan ungkapan apa yang bisa menggambarkan kesedihan para keluarga korban dan dengan cara apa kita membangkitkan semangat mereka dan semangat para penggemar sepak bola dalam negeri agar tidak sampai kapok ke lapangan pertandingan?
Jelas, butuh waktu yang tidak singkat untuk memulihkannya. Trauma mungkin akan tetap tinggal pada sebagian atau banyak orang yang selamat dari kejadian nahas itu. Orang-orang yang melihat tayangan miris itu pun akan berpikir lagi untuk ke stadion sepak bola.