Dua seri turnamen bergengsi di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, telah usai. Bagaimana rapor para pemain Indonesia?
Sebagai tuan rumah, Indonesia hanya mampu meraih satu gelar dari Indonesia Masters dan nirgelar dari Indonesia Open 2022.
Pencapaian Merah-Putih jauh di belakang China. Sang raksasa seakan menandai kebangkitannya dengan menyabet total lima gelar.
Tiga gelar dari turnamen pertama berlevel Super 500 dan dua gelar lainnya dari turnamen kedua dengan level tertinggi, Super 1000.
Kecuali nomor tunggal putra yang dikuasai Viktor Axelsen, secara keseluruhan, China mampu berjaya di empat nomor lainnya dengan salah satunya berkat Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong yang menyapu bersih sektor ganda campuran.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjaga muka Indonesia dengan menempati podium tertinggi Indonesia Masters, mengalahkan pendatang baru dari China, Lian Wei Keng/Wang Chang, 21-10 dan 21-17.
Indonesia sebenarnya bisa menambah gelar di pekan pertama. Namun, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhani tak mampu menggapai klimaks. Unggulan ketujuh itu harus mengakui keunggulan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, unggulan teratas dari China, 18-21 dan 12-21.
Sepekan kemudian dari 20 wakil yang ambil bagian, hanya empat yang sanggup bertahan hingga babak perempat final. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan pada sektor ganda putra, Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda putri).
Cedera parah yang dialami Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan di "game point" kala menghadapi Aaron Chia/Soh Wooi Yik dari Malaysia melengkapi penderitaan tuan rumah. Takada satu pun yang sanggup melangkah ke babak semifinal.
Hasil tersebut mencoreng wajah tuan rumah yang sejak 40 tahun terakhir penyelenggaraan Indonesia Open tak pernah absen mengirim wakilnya hingga melewati babak delapan besar.