"Aku tau banget. Mungkin untuk beberapa atlet yang sedang mengalami situasi yang sama seperti aku, pasti butuh dorongan dan support dari orang terdekat."
Gregoria Mariska Tunjung menjadi satu-satunya wakil tunggal putri tanah air yang berlaga di Indonesia Open 2022.
Berbeda dengan Indonesia Masters 2022 yang baru saja berakhir di tempat yang sama, Istora Gelora Bung Karno, Senayang, Jakarta, pekan lalu yang mana sektor ini mengutus sejumlah wakil.
Di turnamen Super 500 itu, Jorji, sapaan manis Gregoria, ditemani Ruselli Hartawan, Putri Kusuma Wardani, dan Made Dinda Windiasari.
Hasilnya, Ruselli berhasil melewati hadangan wakil Jepang, Asuka Takahashi di babak kualifikasi. Namun langkahnya kemudian dihentikan unggulan lima dari Thailand, Ratchanok Intanon. Intanon yang menjadi finalis, menang straight set 21-13 dan 21-16.
Putri KW pun bernasib sama. Menang mudah atas pebulutangkis Mesir, Doha Hany, 21-4 dan 21-8, gadis asal Tangerang itu tak bisa berbuat banyak saat menghadapi unggulan enam, He Bing Jiao.
Putri, 19 tahun, menyerah straight set 21-16 dan 21-14 dari wakil China yang sukses melangkah hingga semifinal, sebelum ditaklukkan sang juara yang juga kompatriotnya, Chen Yu Fei.
Made Dinda yang merupakan atlet binaan PB Djarum belum bisa mengatasi perlawanan pemain Korea Selatan, Sim Yu Jin. Ia takluk dengan skor telak, 4-21 dan 9-21.
Bagaimana Jorji? Atlet 22 tahun itu selangkah di depan para juniornya. Kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah itu sanggup menumbangkan Phitayaporn Chaiwan dari Thailand, 21-14 dan 21-15. Namun, pemain ranking 30 BWF itu tidak bisa melangkah lebih jauh dari babak 32 besar.
Pemain senior dan sarat pengalaman dari India, Pusarla V.Sindhu bisa meredam Jorji. Unggulan empat yang sudah mengoleksi medali perunggu dan perak Olimpiade mampu membalikkan keadaan setelah tertinggal di gim pertama untuk mengunci kemenangan rubber game, 23-21, 20-22, dan 21-11.