Lihat ke Halaman Asli

charles dm

TERVERIFIKASI

charlesemanueldm@gmail.com

Greysia Polii Akhirnya Pensiun, 4 Inspirasi yang Bisa Dipetik Para Penerus

Diperbarui: 4 Juni 2022   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Greysia Polii meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Apriyani Rahayu: ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA via Kompas.com

 Ada saat untuk memulai, ada saat untuk mengakhiri. Begitu juga kehidupan seorang atlet. Sekuat-kuatnya ia bertahan, akan sampai pula di titik akhir. Demikian halnya Greysia Polii.

Sebagai anak terkecil di angkatannya, demikian kenangan Lanny Tedjo, Greys menunjukkan keunggulan tersendiri. Saat mulai mendampingi Greys kecil di PB Jaya Raya, Lanny Tedjo mendapati keistimewaan di balik sosok anak didik yang mungil itu. Giat berlatih. Serius. Jarang mengeluh. Penuh percaya diri.

Ternyata mental dan kepribadian yang sudah terlihat sejak dini mengantar Greys bisa bertahan mengarungi pasang surut kehidupan sebagai atlet badminton. Setelah 30 tahun mengayun raket dari gelanggang ke gelanggang dengan meninggalkan begitu banyak kenangan manis dan pahit, Greys pun gantung raket.

Pebulutangkis 34 tahun itu akhirnya memastikan dirinya tidak lagi menjadi atlet profesional. Beberapa kali ia memberikan isyarat pensiun.

Hari ini, Jumat (6/3/2022) Greys pun memaklumkan kabar yang membuat jagad maya riuh. Tentu saja mengundang beragam reaksi dari para penggemar bulu tangkis dunia.

Greys akan menegaskan keputusan gantung raket secara resmi sebelum final Indonesia Masters 2022 pada Minggu (12/6/2022) nanti. Pihak PBSI sudah mengagendakan seremoni khusus untuk memberi ruang penghormatan dan pelepasan salah satu legenda hidup dalam tajuk "Greysia Polii Testimonial Day."

Tentang atlet kelahiran Jakarta, 11 Agustus 1987 itu, kita tak bisa merangkum dalam sejumlah baris kalimat. Namun, ada sejumlah hal yang bisa kita ringkaskan sebagai peninggalannya untuk bulu tangkis Tanah Air.

Seperti sudah dikemukakan Lanny Tedjo di awal, Greys membuktikan kualitas kepribadian itu sebagai modal penting bagi seorang atlet. Ada sejumlah babak dalam perjalanan kariernya yang membuat kesan awal Lanny Tedjo itu bukan isapan jempol belaka.

Pertama, Greys adalah sosok yang tangguh baik mental maupun fisik. Tidak banyak pemain yang bisa bertahan dan tetap berprestasi hingga lewat kepala tiga.

Medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Apriyani Rahayu adalah pembuktian paling mutakhir Greys bahwa usia tidak menjadi halangan untuk berprestasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline