Lihat ke Halaman Asli

charles dm

TERVERIFIKASI

charlesemanueldm@gmail.com

Zack Steffen, Paskah Kelabu Manchester City, dan Kans "Quadruple" Liverpool

Diperbarui: 17 April 2022   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para pemain Liverpool merayakan gol Sadio Mane ke gawang Manchester City dalam laga semifinal Piala FA, Man City vs Liverpool, di Wembley Stadium, Sabtu (16/4/2022) malam WIB.(AFP/NUR PHOTO/Mi News)

Para penggemar Manchester City tentu berharap bisa menggandeng sukacita Paskah dengan kemenangan di semifinal Piala FA. Perjalanan mereka ke Stadion Wembley, London, Sabtu (16/4/2022), sekiranya membuat mereka bisa memaneh sukacita dan pulang dengan kemenangan.

Sayangnya, harapan tersebut bertepuk sebelah tangan. Angan-angan itu justru lari meninggalkan mereka dan malah berpelukan dengan fan Liverpool. Ya, Liverpool berhasil merengkuh tiket final berkat kemenangan 3-2.

Para fan The Citizen tentu mahfum Paskah mereka kali ini harus berakhir kelabu. Tidak ada kegembiraan selepas pertandingan. Asa Treble musim ini pun pupus. Hasil akhir memang lebih berpihak pada The Reds.

Enam hari lalu kedua tim boleh menampilkan permainan heroik dan cukup berimbang dengan skor akhir 2-2. Berbagi satu poin untuk menjaga aroma persaingan di puncak Liga Primer Inggris tetap pekat.

Namun, situasi berbeda saat kedua tim itu bertemu lagi di ajang berbeda. Perubahan formasi yang dimainkan menjadi sebab utama. Bisa dipahami bila kedua tim melakukan sejumlah rotasi. Jadwal pertandingan di sisa musim ini sunggu padat. Kedua tim tidak ingin peluang meraih lebih dari satu gelar sirna.

Selebrasi Sadio Mane (kiri) dan sejumlah momen dalam pertandingan semifinal Piala FA antara Liverpool vs City: Dailymail.co.uk

Jurgen Klopp tetap mengandalkan formasi 4-3-3. Namun, pelatih asal Jerman itu memilih mencadangkan Joel Matip, Jordan Henderson, dan Diego Jota. Pekan lalu para pemain ini tampil sejak menit awal. Sebagai gantinya, Ibrahim Konate, Naby Keita, dan Luis Diaz diturunkan sejak awal.

Para pemain seperti Alisson Becker, Trent Alexander-Arnold, Virgil van Dijk, Andy Robertson, Fabinho, Thiago Alcantara, Mohamed Salah, dan Sadio Mane belum tergantikan.

Perubahan lebih mendasar justru dilakukan Pep Guardiola. Formasi serupa Liverpool justru diisi tujuh pemain berbeda. Nathan Ake, Oleksandr Zinchenko, Fernandinho, dan Jack Grealish dipercaya mengisi "starting line-up." Tidak lupa Zack Steffen yang menggantikan peran Ederson Moraes.

Mengapa Guardiola nekat melakukan perubahan yang jauh lebih banyak untuk menghadapi Liverpool yang tetap mengandalkan sebagian besar amunisi terbaik?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline