Ada sebuah video yang dianggap cukup menyinggung Tottenham Hotspur. Sejumlah penggemar tertawa saat maskot reporter memberi mereka secarik kertas bergambar ayam jago. Salah satu dari antaranya sontak berkata, "Pff[lawan] mereka kita bisa menang mudah."
Diketahui video tersebut diposting di akun twitter FC Paos de Ferreira. Itu tidak lain adalah nama klub asal Portugal yang menjadi lawan Spurs di leg pertama play-off UEFA Europa Conference League (UECL). Duel itu digelar di Estadio Capital do Movel, Jumat (20/08/2021) pukul 01.30 WIB.
Video itus seharusnya bisa ditanggapi secara positif. Sebagai sebentuk iklan yang mempromosikan pertandingan itu. Sekaligus sebuah perang urat saraf dari sebuah klub yang kurang dikenal menghadapi klub top.
Dibanding Spurs, lebih sedikit orang yang mengenal Pacos de Ferreira. Bila Spurs sudah memiliki kesempatan bermain di pentas Eropa, ini menjadi salah satu kans mereka untuk dikenal luas.
Spurs tentu harus mempertimbangkan bahwa laga ini patut dimenangkan. Setelah gagal tampil di Liga Champions dan Liga Europa, UEFA Europa Conference League adalah kesempatan bagi mereka unjuk gigi di kancah Eropa.
Hasilnya? Video tersebut seperti bertuah. Keunggulan Spurs ternyata hanya di atas kertas. Klub Portugal itu membuat armada Nuno Esperito Santo tak berdaya. Mereka pulang dengan menanggung malu atas kekalahan satu gol tanpa balas.
Dengan menyisihkan kabar buruk bagi penggemar The Lilywhites, mari kita lihat seperti apa UEFA Europa Conference League sesungguhnya.
Dibanding dua turnamen utama lainnya, Liga Champions dan Liga Europa, UEFA Europa Conference League jelas baru dikenal. Tapi, apakah ia menyandang status pendatang baru dalam arti seutuhnya? Atau jangan-jangan sekadar "bermuka baru" tetapi sesungguhnya mewarisi status quo kompetisi yang sudah ada?
Kasta ketiga