Ada satu pertanyaan klasik tapi senantiasa aktual tentang menjadi pengusaha. Apakah seorang pengusaha itu dilahirkan (born) atau diciptakan (made)?
Bagi seorang Muhammad Assad, pengusaha muda, pembicara internasional dan penulis sejumlah buku national bestseller, dua unsur itu menyatu. Bagai dua sisi dari sekeping mata uang.
Menjadi pengusaha tidak hanya terkait bakat, potensi, dan kemudahan yang dibawa sejak lahir. Tetapi juga ditentukan oleh proses belajar, baik itu keterampilan, ilmu, hingga kondisi lingkungan.
Singkatnya, mengutip sang penulis Notes From Qatar 1, Notes From Qatar 2, Notes From Qatar 3, Sedekah Super Stories, Good Morning Qatar dan 99 Hijab Stories itu: entrepreneur is not only born but also made.
Ya, pengusaha itu dilahirkan serentak dibentuk. LokalCorn, gagasan Tribunnews dan HP Indonesia, ingin membuktikan hal itu.
Kompetisi startup nasional menjadi wahana untuk menjaring serentak memacu para pengusaha rintisan (startup). Mereka akan diberi amunisi baik material (insentif dana) maupun nonmaterial (ide, motivasi, dan pendampingan) dari sejumlah pengusaha yang sudah jadi.
Saya berkesempatan ambil bagian dalam salah satu bagian kecil dari karya besar ini. Rangkaian webinar series selama dua sesi, Selasa, 27 Juli 2021 dan Rabu, 28 Juli 2021 lalu, menguak bagaimana sepak terjang sejumlah jagoan startup.
Hari pertama ada pendiri tokowahab.com William Sunito dan co-founder WomenWorks Fransiska P.W Hadiwidjana. Diajeng Lestari, co-founder Hijup Apps, Gibran Hufaizah, co-founder eFishery, dan Juvenco Pelupessy dari Skystar Capital mengisi hari kedua.
Banyak gagasan, inspirasi, hingga motivasi yang dibagi para pembicara. Apa saja? Saya coba merangkumnya untuk Anda.