Lihat ke Halaman Asli

charles dm

TERVERIFIKASI

charlesemanueldm@gmail.com

Dari Nabi Yunus Kita Belajar Menghadapi Pandemi Covid-19

Diperbarui: 3 Mei 2021   23:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Nabi Yunus dalam perut ikan paus: kabarnusantara.id

Saat ini dunia sedang menghadapi pandemi Covid-19. Hidup kita terasa serba sulit. Dampak pandemi menyapu segala lini. Hampir tak ada yang bisa mengelak dari terjangan badai Covid-19 itu. Baik negara maupun rumah tangga ikut terseret.

Ekses pandemi mengemuka dalam sejumlah kenyataan. Salah satunya sektor ekonomi. Pertama, melemahnya daya beli dan konsumsi rumah tangga. Penerapan protokol kesehatan sebagai syarat mutlak memutus mata rantai penyebaran Covid-19 membuat ruang gerak dan mobilitas sosial masyarakat benar-benar terbatas.

Pergerakan manusia yang dibatasi pun berpengaruh pada arus barang dan jasa. Selama pembatasan sosial maka tak terjadi peningkatan nilai tambah ekonomi karena sejumlah aktivitas terkait seperti belanja dan penerbangan, misalnya, dibatasi.

Kedua, seperti kemunculannya yang tak diduga-duga begitu juga kapan pandemi Covid-19 berakhir belum diketahui pasti. Yang bisa kita lakukan adalah menghentikan laju penyebaran sehingga diharapkan tidak semakin banyak orang yang terpapar.

Dalam situasi penuh ketidakpastian ini, bidang investasi pun ikut melemah. Implikasi lanjutan terlihat pada terganggu bahkan terhentinya kegiatan usaha mulai dari skala kecil seperti warteg, hingga lingkup yang lebih luas seperti bisnis transportasi dan akomodasi.

Terhentinya kegiatan usaha tentu memberikan dampak turunan. Salah satu yang paling kasat mata dan mengkhawatirkan adalah terjadinya pengurangan karyawan bahkan pemutusan hubungan kerja.

Ilustrasi dari: tirto.id

Ketiga, ekonomi yang melemah tentu berdampak pada penurunan harga komoditas. Menurunnya permintaan membuat harga komoditas mengalamai fluktuasi.

Sementara itu pada lingkup kehidupan sosial terkecil seperti rumah tangga, pandemi berpengaruh pada kehidupan sosial, ekonomi, dan kesehatan para anggota. Pada kelompok masyarakat pra sejahtera, misalnya, krisis tersebut begitu mengancam keselamatan mereka. Tekanan sosial akibat kehidupan yang serba sulit pun tak terhindarkan.

Dalam situasi seperti itu apa yang harus kita lakukan? Siapa yang harus turun tangan untuk membereskan setiap masalah dan membantu kita untuk tetap bertahan hingga melewati badai tantangan ini?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline