Lihat ke Halaman Asli

charles dm

TERVERIFIKASI

charlesemanueldm@gmail.com

Paskah, Joko Pinurbo, dan Celana Ibu

Diperbarui: 4 April 2021   07:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu karya terbesar Michelangelo, patung Pieta. Memperlihatkan Maria memangku Yesus setelah penyaliban (eden-saga.com)

Ada banyak cara kita mengungkapkan iman. Tak terkira bentuk refleksi teologis yang bisa digambarkan. Tidak hanya melulu terpaku pada Kitab Suci dan terpukau mati pada buku-buku rohani. Karya sastra bisa menjadi salah satu medium alternatif. Melalui puisi misalnya, kita bisa berkata-kata tentang apa yang menjadi kekaguman, kegembiraan, pun kegelisahan spiritual.

Memang pada akhirnya akan muncul berbagai pertanyaan. Apakah yang tertulis pada puisi itu sejalan dengan Kitab Suci? Apakah pengungkapan sastrawi itu tidak berbelok arah dari ajaran resmi keagamaan? Lantas, apakah nanti bakal diterima dan dipahami baik oleh penganut lainnya dan tidak membuat otoritas agama panik?

Bertepatan dengan momen perayaan Paskah, salah satu hari besar agama Kristen, saya teringat satu puisi Joko Pinurbo. Judulnya, Celana Ibu (2004).

Ini bukan puisi yang baru ditulis. Sejak ia menelurkannya, sajak itu sudah menjadi buah bibir. Bahkan sering diulang-ulang kemudian saat Paskah menjelang. Seperti yang dimaksudkan Jokpin, puisi itu memang menjadi refleksi tentang sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus. Sebagai seorang Kristen, Jokpin mencoba untuk menggambarkan penghayatannya tentang peristiwa iman itu.

Memang, Jokpin bukan penyair pertama, dan Celana Ibu bukan satu-satunya puisi bertema agama umumnya, dan Katolik khususnya. Juga bukan puisi semata wayang tentang Paskah.

Chairil Anwar misalnya, sudah menulis ISA bertanggal 12/11/1943. Seperti keterangan "kepada Nasrani sedjati," puisi itu coba menggambarkan penderitaan Yesus melewati "via dolorosa" atau jalan penderitaan.

...

Itoe Toeboeh

mengoetjoer darah

mengoetjoer darah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline