Walau cuma turnamen level Super 100, Orleans Masters 2021 tetap menarik bagi saya. Tidak pertama-tama karena ada sejumlah wakil Indonesia yang ambil bagian, kemudian tak bisa berbicara banyak (dua harapan terakhir, di sektor ganda putra dan ganda campuran, gagal mencapai final). Tetapi potensi para pemain muda negara lain yang cukup mencengangkan, sekaligus patut diawasi.
Salah satunya adalah Toma Junior Popov. Pemain kelahiran Bulgaria 22 tahun silam, cukup mencuri perhatian. Toma menjadi satu-satunya harapan tuan rumah Prancis di kompetisi ini. Sebagai pemain tunggal putra, ia berhasil mencapai final.
Perjalanan pemain jangkung bertinggi 1,79 meter itu tidaklah mudah. Karena sukses melewati sejumlah rintangan, ia pantas mendapat kredit tersendiri. Salah satu tantangan pelik yang berhasil ia lewati adalah saat mengalahkan unggulan pertama asal India, Kidambi Srikanth.
Kidambi adalah pemain berpengalaman. Tidak hanya usia, tetapi juga jam terbang. Dibanding para kontestan lain, ia pantas dijagokan. Namun, status unggulan pertama sama sekali tak membuat Kidambi bisa dengan mudah mencapai klimaks.
Langkah Kidambi kemudian dihentikan Popov di perempat final. Pemain yang pernah bertengger di peringkat satu dunia selama beberapa pekan pada akhir Desember 2020, tak mampu meladeni semangat dan determinasi Popov. Pertandingan pun hanya berlangsung 41 menit dengan skor akhir 21-19 21-17.
Sebelum Kidambi, Popov lebih dahulu menghentikan wakil India lainnya di pertandingan kedua.
Kashyap Parupalli, pemain India paling senior saat ini tak berkutik. Kashyap yang kini berusia 34 tahun takluk straight set 21-7 dan 21-17.
Pesona Popov di Palais des Sports semakin terlihat. Setelah membungkam unggulan pertama, Toma membuat pemain 19 tahun asal Thailand, Kunlavut Vitidsarn harus menyerahkan tiket final kepadanya. Sebelum itu, kedua pemain muda tersebut memberikan tontonan menarik dalam duel berdurasi lebih dari satu jam.
Kemenangan rubber set 21-17,9-21, 21-11 kemudian mendekatkan Toma dengan gelar juara. Ia akan berduel dengan Mads Christophersen, pemain muda Denmark yang pernah dikalahkannya pada 2018 silam, di partai puncak, Minggu (28/3/2021).
Keluarga Pebulutangkis