Lihat ke Halaman Asli

charles dm

TERVERIFIKASI

charlesemanueldm@gmail.com

The Daddies ke Final World Tour Finals, Ahsan: Saya Berharap Juara untuk Putri Saya

Diperbarui: 30 Januari 2021   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan: bwfbadminton.com

Apakah anda, pencinta bulu tangkis tanah air, menatap layar TVRI  Sabtu (30/1) siang ini? Apakah anda memantau akun-akun bulu tangkis di sosial media dalam rentang waktu tersebut?

Bila ya, maka anda pasti sepakat, pertandingan semi final BWF World Tour Finals 2020 yang mempertemukan wakil semata wayang Indonesia menghadapi pasangan Korea Selatan sebagai pertandingan yang menguras emosi dan menguji jantung.

Pertemuan dua pasangan ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menghadapi Choi Solgyu/Seo SeUung-jae. Ini pertemuan sarat gengsi antara dua generasi berbeda. Hendra/Ahsan sebagai pasangan senior, tiga kali kalah dari wakil Negeri Ginseng itu.

Mula-mula di Hong Kong Open 2019, lalu dua kekalahan beruntun dialami The Daddies dalam dua pekan ini. Bila tahun lalu, Choi/Seo harus berjuang tiga game, di dua laga terakhir, mereka mampu membuat pasangan pemilik dua gelar All England itu menyerah straight set.

Kemenangan di perempat final Yonex Thailand Open dan penyisihan grup dua hari lalu, ternyata tidak otomatis menggaransi hasil serupa bagi Choi/Seo. Begitu juga rekor positif mereka yang tak pernah kalah di babak knock out super series, tak bisa begitu saja di-copy-paste

Yang mereka hadapai bukan pasangan sembarangan. Hendra/Ahsan yang punya jam terbang tinggi. Banyak pasangan muda tak segan mengakui The Daddies sebagai idola. Tidak hanya karena dedikasi yang tak kunjung putus di lapangan pertandingan, juga sederet prestasi yang diraih meski dalam usia dan situasi yang kurang ideal.

The Daddies yang lolos ke semi final sebagai runner up Grup B akhirnya membuktikan kapasitas mereka. Usia bukan aral untuk berprestasi. Dengan sederet pengalaman, keduanya bisa menunjukkan perbedaan di lapangan pertandingan.

Choi/Seo, juara Grup B, mengawali game pertama dengan baik. Sempat tertinggal dalam kedudukan 14-17, keduanya mampu menyamakan kedudukan. Skor imbang 18-18, hingga 20-20. Situasi ini tentu membuat jantung para fan The Daddies berdetak kencang. Apalagi Ahsan dua kali memberikan poin gratis tersebab service faults.

Namun pada titik ini, Ahsan menunjukkan diri sebagai pemain kaya pengalaman. Keduanya tetap tenang dan berusaha mengendalikan keadaan. Walau skor sempat imbang 2-21, The Daddies akhirnya mampu meraih dua poin terakhir untuk mengunci set pertama.

Kemenangan di game pertama membuat Ahsan/Hendra makin mantap. Sebaliknya, pasangan muda Korea itu terlihat mulai kehilangan fokus. Catatan sempurna di babak penyisihan ternyata belum cukup untuk mengatasi tekanan di laga hidup-mati ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline