Lihat ke Halaman Asli

charles dm

TERVERIFIKASI

charlesemanueldm@gmail.com

Di Gerbong Pertama Vaksinasi bersama Jokowi, Raffi Ahmad Bakal Makin Naik Daun?

Diperbarui: 13 Januari 2021   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Raffi Ahmad bersama Presiden Jokowi pada suatu kesempatan/Instagram.com/@raffinagita1717 

Joko Widodo. Raffi Ahmad. Dua nama ini saling berebut tempat di daftar trending media dan sosial media sejak Rabu, Rabu (13/1/2020) pagi, hari ini. Bahkan nama Raffi Ahmad, berada di daftar teratas rangkuman percakapan di jagad twitter. Tagar #RaffiAhmad bersaing dengan #OleOut dan #ManchesterUnited.

Kedua nama itu menjadi bagian dari salah satu momen penting di tanah air pada hari ini. Vaksinasi Covid-19 yang resmi dimulai hari ini. Ya, setelah berbagai polemik mengemuka, Presiden Joko Widodo akhirnya tampil sebagai orang pertama yang disuntik vaksin.

Presiden Jokowi saat mendapat suntikan pertama vaksin Covid-19, Rabu (13/1/2021). Kompas.com (ISTANA PRESIDEN/AGUS SUPARTO)

Menariknya, acara tersebut ditayangkan secara langsung dan luas. Bisa jadi, ini menjadi momen pembuktian Jokowi sebagai orang nomor satu di negeri ini kepada rakyatnya, bahwa vaksin produksi Sinovac itu layak, aman, dan halal.

Wakil Dokter Kepresidenan, dr Abdul Muthalib, menjadi orang yang menyuntikkan vaksin Covid-19 untuk Presiden Joko Widodo.  Acara itu berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta. Sementara itu, Raffi Ahmad disuntik vaksin di tempat yang sama. Persis setelah Kapolri Jendral Idham Azis.

Melambung Terus

Tentu, banyak pertanyaan dan komentar, baik bernada positif, maupaun negatif, bakal mengemuka setelah ini. Tidak hanya kepada pemerintah, tetapi juga menyasar sang artis. Beberapa di antaranya adalah mengapa Raffi Ahmad yang berada di gerbong pertama vaksinasi. Apakah Raffi Ahmad cukup  representatif untuk mendapat kesempatan dan sorotan luas.  

Kita tentu tidak bisa mengendalikan, apalagi melarang orang berkomentar. Apalagi di negeri "+62" ini.  Hampir mustahil membendungnya di era penuh keterbukaan seperti saat ini, saat akses terhadap sumber informasi dan media komunikasi terbuka begitu luas.

Namun demikian alangkah bijak agar setiap komentar didasarkan pada informasi yang jelas, utuh, dan valid. Tujuannya untuk menghindarkan kita dari hoax. Pelintiran informasi dan informasi palsu dan menyesatkan di era banjir informasi ini kerap terjadi.

Apalagi kita sedang menghadapi "musuh" bersama. Virus Covid-19. Selain memperketat penerapan protokol kesehatan, vaksin akan memberikan kekebalan pada tubuh masyarakat agar tidak terpapar virus tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline