Lihat ke Halaman Asli

charles dm

TERVERIFIKASI

charlesemanueldm@gmail.com

Menakar Peluang Indonesia di India Open Super Series 2017

Diperbarui: 28 Maret 2017   04:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marcus/Kevin dan Angga/Ricky, finalis India Open Super Series 2016/badmintonindonesia.org

Sejak Selasa, 28 Maret besok hingga 2 April mendatang, Siri Fort Indoor Stadium, New Delhi, India akan menjadi panggung persaingan para pebulutangkis dunia. Sebagai turnamen level tiga di belakang Olimpiade dan Kejuaraan Dunia serta Super Series Premier/Finals, pesona India Open Super Series tak kalah memikat. Sebagian besar pebulutangkis elite dipastikan hadir untuk berburu total hadiah 325.000 USD atau setara Rp 4,3 miliar plus 9.200 poin bagi masing-masing juara.

Hadirnya para pebulutangkis top jelas menjadi tantangan tersendiri bagi wakil Indonesia. Setidaknya ada sembilan wakil dari Pelatnas PBSI dengan pengecualian pada tunggal putra, tunggal putri dan ganda putri yang diwakili para pemain non-pelatnas. Dari daftar tersebut hanya sektor ganda putra yang menempatkan dua wakil dalam daftar unggulan. Keduanya adalah MarcusFernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di urutan keempat dan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi dua strip di belakang juara All England 2017 itu.

Marcus/Kevin dan Angga/Ricky membuncahkan harapan Indonesia bisa membawa pulang gelar seperti tahun lalu. Marcus/Kevin adalah juara bertahan setelah terjadi “all Indonesian final” dengan menumbangkan Angga/Ricky di final.

Namun situasi edisi kali ini tentu berbeda. Goh V Shem/Tan We Kiong asal Malaysia tentu ingin merebut kembali takhta peringat dunia yang digusur Marcus/Kevin belum lama ini. Selain Goh/Tan yang ditempatkan sebagai unggulan teratas, pasangan Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (2), duo Denmark, Mathias Boe Carsten Mogensen (3) dan Mads Conrad –Petersen/Mads Pieler Kolding (7), wakil China Li Junhui/LiuYuchen (3) serta juara All England 2016 dari Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (8) adalah juga lawan-lawan potensial yang bisa menjegal wakil Merah Putih.

Persaingan yang bakal sengit menuntut kerja keras Marcus/Kevin dan Angga/Ricky. “The Minions” harus bisa mempertahankan performa seperti saat menjadi juara All England. Tantangan menghadapi lawan berat di antaranya dengan keunggulan postur tubuh pasti terjadi. Bila tidak ada halangan,  Marcus/Kevin berpeluang bertemu pasangan raksasa dari Rusia di delapan besar.

Marcus/Kevin berpeluang bertemu Ivanov/Sozonov di delapan besar/tournamentsoftware.com

Angga/Ricky harus bekerja ekstra. Pertama-tama dan paling utama adalah memperbaiki penampilan yang terus menunjukkan grafik menurun. Sebelum Marcus/Kevin dikenal luas, keduanya lebih dulu digadang-gadang sebagai penerus Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Namun harapan itu bertepuk sebelah tangan seiring menurunnya penampilan Angga/Ricky yang kini telah ditelikung Marcus/Kevin di peringkat dunia. Memang tidak mudah merengkuh puncak performa sebagaimana telah ditunjukkan selama berbulan-bulan. Semoga India Open bisa menjadi titik balik sekaligus jalan pulang ke jalur positif.

Selain berharap pada kedua pasangan ini, Indonesia juga diwakili oleh empat pasang lainnya yakni Berry Angriawan/Hardianto, Androw Yunanto/Hendra Tandjaya, Altof Barriq/Reinard Dhanriano serta pemain senior,Hendra Setiawan yang sedang menempuh karir profesional dengan Tan Boon Heong dari Malaysia.

Wakil di sektor lain tak sebanyak ganda putra. Di ganda putri Indonesia malah hanya menaruh harapan pada pasangan muda Cynthia Shara Ayunidha/Debora Rumante Verehnica. Tentu bukan harapan muluk kepada Cynthia dan Debora mengingat di sektor ini mereka harus berhadapan dengan para raksasa.

Di daftar unggulan berturut-turut dari posisi teratas hingga ke delapan ada Jung Kyun Eun/Shin Seung Chan dan Chang Ye Na/Lee So Hee dari Korea Selatan, Naoko Fukuman/urumi Yonao asal Jepang, duo Thailand Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai dan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, dan Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva dari Bulgaria. Selanjutnya ada Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto asal Jepang serta Maiken Fruergaard/Sara Thygesen dari Denmark.

Absennya juara bertahan sekaligus pasangan nomor satu dunia asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi serta “perceraian” sementara Greysia Polii dan Nitya Krishinda Maheswari yang merupakan finalis tahun lalu membuka pintu lebar-lebar bagi munculnya juara baru. Persaingan antara para pemain Korea Selatan dan Thailand sepertinya akan mengemuka di sektor ini.

Di nomor ganda campuran tidak ada Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir begitu juga Praveen Jordan/Debby Susanto. Setelah All England kemarin dua pasangan andalan ini rupanya sedang bersiap diri secara serius untuk menghadapi turnamen super series premier kedua yang akan berlangsung pekan berikutnya di Malaysia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline