Lihat ke Halaman Asli

charles dm

TERVERIFIKASI

charlesemanueldm@gmail.com

Dendam dan Ambisi Menyatu di Final Ideal Djarum Kudus vs Musica Champions

Diperbarui: 25 Februari 2017   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol akan menjadi andalan PB Djarum di partai final/Djarumbadminton.com

Djarum Kudus kembali menghadapi Musica Champions di final kejuaraan beregu Superliga Badminton 2017. Pertarungan ini adalah partai ulangan edisi sebelumnya, dua tahun lalu di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Bali. Saat itu Musica menang 3-2 setelah melewati pertarungan ketat di lima partai.

Sekadar kilas balik, di Bali saat itu Jonathan Christie manjadi penentu setelah menumbangkan Ihsan Maulana Mustofa yang juga pernah dihadapi sebelumnya di fase grup. Musica lebih dulu kehilangan partai pertama, usai pemain senior Simon Santoso tak kuasa meladeni perlawanan Son Wan Ho dari Korea Selatan.

Di partai kedua pasangan gado-gado Lee Yong Dae/Fajar Alfian berhasil menyamakan kedudukan. Lee yang kini telah pensiun dari tim nasional dan Fajar menang atas Mohammad Ahsan/Berry Angriawan usai melewatkan tiga game selama lebih dari satu jam.

Pemain Korea Selatan lainnya Lee Hyun-il membawa Musica unggul berkat kemenangan mudah atas  Dionysius Hayom Rumbaka. Kedua tim pun sama kuat setelah ganda Marcus Fernaldi Gideon/Wahyu Nayaka Arya menyerah di tangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Fran Kurniawan  dari Djarum Kudus.

Kali ini komposisi pemain di kedua kubu sedikit berubah karena alasan pensiun atau pindah klub. Di kubu Djarum beberapa pemain utama masih bertahan seperti Son Wan Ho, Mohammad Ahsan, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Praveen Jordan dan Berry Angriawan. Sementara di Musica  masih ada nama Chou Tien Chen (Taiwan) dan  Jonatan Christie di nomor tunggal, serta Lee Yong Dae (Korea Selatan) dan Vladimir Ivanov di sektor ganda.

Melihat kekuatan kedua kubu bisa dikata laga ulangan ini menjadi final ideal. Selain nama-nama di atas amunisi kedua tim masih ditambah lagi beberapa pemain top seperti ganda putra Korea Selatan Shin Baek-cheol dan Ko Sung-hyun di tim Djarum, dan Kim Sa-rang asal Korea Selatan serta Marc Zwiebler dari Jerman.  Laga final ini benar-benar klimaks, tak ubahnya pertarungan antarpemain bintang.

Musica Champions merayakan

Siapa juara?

Sebelum final digelar, belum ada satu prediksipun yang dipastikan kebenarannya. Kedua tim sama-sama memiliki kans juara. Grafik penampilan kedua tim pun menanjak, tidak hanya dilihat dari hasil akhir juga performa para pemain.

Di babak semi final, Djarum berhasil menggulung Mutiara Cardinal Bandung dengan skor 3-1. Son Wan Ho dan ganda putra Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya lebih dulu membuka keunggulan, meski gagal disempurnakan Ihsan Maulana Mustofa di partai ketiga. Son menang mudah atas Chong Wei Feng, 21014 21-14, begitu juga Ahsan/Kevin yang tanpa kesulitan meladeni Hardianto/Ricky Karanda hanya dalam 35 menit dengan skor 21-14 dan 21-19.

Kekalahan Ihsan dari rekan sepelatnas Firman Abdul Kholik, 17-21 dan 11-21 akhirnya berhasil ditebus oleh Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol, sekaligus memastikan tiket final bagi Djarum Kudus. Juara dunia 2014 itu bukan lawan sepadan Althof Baariq/Reinard Dhanriano yang harus menyerah straight set 21-11 dan 21-17.

Hasil semi final beregu putra/@BulutangkisRI

Namun situasi akan menjadi lain saat menghadapi Musica di final besok. Musica memiliki amunisi mumpuni. Kemenangan 3-1 atas Berkat Abadi, tim debutan dengan segudang pemain top, memberikan sinyal bahwa sang juara bertahan bukan lawan enteng.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline