Lihat ke Halaman Asli

charles dm

TERVERIFIKASI

charlesemanueldm@gmail.com

Satu Kata untuk Pemain Muda Indonesia Vs Jepang, Lawan!

Diperbarui: 17 Februari 2017   01:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ade/Wahyu membuka keunggulan Indonesia vs Malaysia/badmintonindonesia.org

Indonesia akhirnya keluar sebagai juara grup B Asia Mixed Team Championships 2017 setelah di pertandingan terakhir fase penyisihan sukses menggulung Malaysia, 3-2. Pertandingan yang berlangsung di ibu kota Vietnam, Kamis (16/2) siang, berlangsung menarik dan ketat seperti prediksi sebelumnya.

Sama-sama mengandalkan pemain pelapis dengan sebagian besar berusia muda, kedua tim berusaha mencuri poin sejak partai pertama. Berbeda dengan Malaysia, Indonesia menurunkan formasi berbeda dengan saat tampil di laga perdana menghadapi Sri Lanka. Sejumlah pemain yang tidak tampil sebelumnya diberi kesempatan.

Di tunggal putra giliran Firman Abdul Kholik mengisi tempat Muhammad Bayu Pangisthu. Begitu juga di tunggal putri, Gregoria Mariska diberi kepercayaan menggantikan Hanna Ramadhini.  Ade Yusuf/Wahyu Nayaka tampil di partai pertama ganda putra yang sebelumnya diisi Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi.

Ni Ketut Mahadewi Istarani yang tampil di laga pertama bersama Anggia Shitta Awanda harus memberikan tempatnya kepada Tiara Rosalia Nuraidah. Hanya di partai terakhir nomor ganda campuran tidak mengalami perubahan, tetap mengandalkan Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja.

Ade/Wayu membuka kemenangan Indonesia setelah mengalahkan Teo Ee Yi/Ong Yew Sin, 21-11, 17-21 dan 22-20. Pertandingan berdurasi 55 menit ini berlangsung sengit setelah Ade/Wayu mengunci kemenangan di set pertama. Serangan bertubi-tubi dan penempatan bola akurat menjadi senjata andalan pasangan berperingkat 244 dunia itu.

Situasi berbeda terjadi di game kedua. Teo/Ong yang lebih diunggulkan berusaha bangkit dan giliran mendikte Ade/Wahyu hingga pasangan rangking 27 dunia itu berhasil menyamakan kedudukan. Di set penentuan Ade/Wahyu sempat berada dalam tekanan setelah pasangan Negeri Jiran itu berhasil menginjak game poin terlebih dulu.

Dalam kedudukan tertinggal 18-20, Ade/Wahyu berhasil bangkit untuk merebut empat poin secara beruntun hingga memastikan kemenangan. Kemenangan ini menjadi catatan positif bagi pasangan yang sempat berpisah selama setahun terakhir. Rupanya sisa-sisa kekompakan masa lalu masih terlihat meski harus melewati pertandingan yang menegangkan.

“Di game kedua lawan merubah pola permainan. Kami telat mengantisipasi perubahannya. Sejauh ini kami merasa belum puas dengan permainan kami. Satu-satunya yang bikin puas adalah, karena bisa menyumbang poin buat tim,” beber Ade usai laga kepada badmintonindonesia.org.

Kemenangan ini tidak hanya membuka jalan bagi Indonesia, juga menyamakan skor pertemuan menjadi 1-1. Pada pertemuan pertama di Macau Open 2015, Ade/Wahyu menyerah 21-16 19-21 21-10.

Laga tak kalah membuat jantung pentonton berdegup kencang terjadi antara Gregoria menghadapi Lee Ying Ying. Menang mudah di game pertama, Jorji, sapaan akrab Gregoria gagal mempertahankan tren positif di game kedua. Lee berhasil menyamakan kedudukan, meski sebelumnya Jorji sempat menyamakan skor 14-14.

Di game penentuan, remaja kelahiran Wonogiri, 17 tahun lalu itu lebih dulu tertinggal di interval pertama dengan skor 8-11. Berkat keuletan dan kesabaran pemain rangking 86 dunia itu berhasil mengejar ketertinggalan dan balik unggul hingga menutup pertandingan selama 50 menit dengan skor 8-21 21-16 15-21. Hanna berhasil menjawab kepercayaan itu dengan kemenangan seperti yang diukir pada pertemuan pertamanya menghadapi Yi Ying di India International Challenge 2016. Kala itu Jorji mengalahkan Yi yang kini berperingkat 62 dunia dengan skor 11-7 7-11 3-11 11-7 6-11.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline